Waktu Tepat Bagi Anak Menggunakan Kalkulator
- Pixabay/Wokandapix
VIVA.co.id – Kebanyakan anak-anak masih menganggap matematika sebagai hal yang menakutkan, tidak menarik, dan sulit. Ketika dihadapkan dengan persoalan hitung menghitung, mereka pasti lebih memilih cara instan, salah satunya menggunakan kalkulator.
Penggunaan kalkulator sering kali dianggap tak mendidik. Namun, tak selamanya penggunaan kalkulator sepenuhnya membuat anak malas. Yang terpenting adalah orangtua dan guru harus memahami kapan dan digunakan untuk apa kalkulator dalam pelajaran matematika.
Menurut Guru Besar Matematika Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. rer. nat. Widodo, M.S, pemberian kalkulator pada anak harus dilihat dari penggunaannya.
"Kalau untuk hitung-hitungan sebaiknya jangan. Jangan diberikan pada anak yang masih SD," katanya.
Namun ia melanjutkan, jika untuk menganalisis untuk siswa SMA dan sebagian siswa SMP yang soalnya sudah ada analisis masalah, penggunaan kalkulator akan efektif. Harus dipilih untuk persoalan matematika seperti apa.
"Tapi, kalau ditanya kapan, saya tidak bisa memberi jawaban pasti," kata Widodo saat talkshow 21st Century Math Skills: Change The Focus From Calculation to Exploration di Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Oktober.
Namun, dia menyarankan agar anak-anak usia SD jangan diberikan kalkulator. Kalau di tingkat SMA di mana soal matematika sifatnya berpikir itu kalkulator bisa digunakan.
Widodo menambahkan, menghitung adalah kemampuan penting yang berkaitan dengan masalah kreativitas anak. Selain itu, matematika juga harus bisa mengajarkan anak untuk berpikir kritis tidak dengan hasil instan.