Fesyen Bekas Merek Ini Diminati Masyarakat Indonesia
- Diza Liane Sahputri/Viva.co.id
VIVA.co.id – Aksesori, tas dan sepatu produk bermerek internasional memang memiliki peminat yang cukup tinggi di Tanah Air. Tren tersebut dirasa merata di kota-kota besar yang merambah berbagai kalangan.
Menurut profesional online seller, Marisa Tumbuan, dengan kecerdasan dalam memilih barang bekas, maka terbentuk kepuasan tersendiri bagi pembeli. Apalagi, jika memiliki incaran merek yang tengah populer di masyarakat.
"Harga dari produk second (bekas) bermerek itu terbentuk dari tingginya permintaan pasar terhadap merek yang sedang diidamkan oleh kebanyakan orang. Makanya jangan heran saat tahu harga tas Chanel vintage bisa lebih tinggi dari Louis Vuitton (LV)," ucap Marisa kepada VIVA.co.id di kawasan Senayan, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016.
Marisa yang sejak 2015 lalu telah membentuk Irresistible Bazaar sebagai ajang pembeli memilah langsung barang bekas bermerek dari para penjual online, memiliki penilaian tersendiri terhadap tenant yang akan memasarkan barangnya. Dia menuturkan, terjun langsung untuk memantau kondisi dan keaslian dari produk sebelum akhirnya jatuh ke tangan pembeli yang datang ke bazar tersebut.
"Ada syaratnya saat saya memilah barang second dari beberapa akun online shop terpercaya, pertama saya lihat kondisinya, lalu data-data dari barang tersebut untuk lihat keasliannya dan tanya harga yang ingin dijual. Saya enggak mau asal milih karena ini bertujuan meningkatkan kepercayaan konsumen," ujar wanita cantik itu.
Untuk ragam merek yang dipasarkan memang diperhatikan dari permintaan pasar yang sedang digandrungi, seperti LV, Hermes, Chanel, Gucci, Bottega Veneta, Furla, Balenciaga, Burberry, serta Mode Creation Munich (MCM). Peminatnya sendiri ternyata sangat beragam mulai dari usia 20 tahun hingga 45 tahun, pria maupun wanita.
"Cowok yang tahu fesyen biasanya milih jam tangan, ikat pinggang, sepatu. Kalau mahasiswi sekarang juga lagi suka tas bermerek MCM. Jadi pembeli ada yang memang mau mencari kualitas, ada juga yang ingin ikuti tren saat ini saja," kata dia.