Pasar Eropa Tak Pasti, Ekspor Sawit RI Butuh Upaya Khusus

Pekerja sedang memasukkan minyak sawit (CPO) ke kapal tongkang.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA.co.id – Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP) menyatakan bahwa ekspor minyak olahan kelapa sawit, atau crude palm oil (CPO) asal Indonesia ke Eropa, masih membutuhkan penanganan intensif. Meski, saat ini ekspor tersebut telah meluas hingga ke 26 negara Eropa.

BRI Targetkan Buka Akses Pasar Ekspor Bagi 1.000 UMKM RI, Simak Strateginya

Persoalan Anti-Dumping Duty yang ditetapkan Uni Eropa, membuat ekspor Indonesia sulit meningkat dan telah menjerat Indonesia sejak 2013. Untuk itu, Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit, Bayu Krisnamurthi mengatakan, persoalan ini belum sepenuhnya selesai.

Menurut dia, masalah Anti-Dumping Duty untuk biodiesel ini terjadi, lantaran pada 16 September 2016 lalu, hasil olahan CPO Indonesia dengan bea masuk 18,9 persen telah dibatalkan oleh pengadilan Uni Eropa, sehingga ini masih membutuhkan penanganan intensif.

Ekspor Furnitur RI Tembus Rp 36 Triliun, Mendag Busan Ungkap 5 Negara Tujuan Utama

"Masih ada masa banding untuk ini, sampai dengan November 2016," kata Bayu dalam konferensi pers di Hotel Borobudur Jakarta pada Senin, 3 Oktober 2016.

Selain itu, Bayu menambahkan, potensi terganggunya ekspor hasil olahan kelapa sawit Indonesia ke Eropa, juga dimungkinkan dengan adanya wacana 'super tax' oleh Prancis. 

Gubernur BI Siapkan Dua Instrumen Buat Eksportir Parkir DHE di RI

Saat itu, Prancis akan menerapkan pajaknya hingga mencapai 300 euro per ton untuk seluruh produk CPO asal Indonesia. (asp)

Menteri Perdagangan Budi Santoso menerima kunjungan Google Indonesia di kantornya [dok. Humas Kementerian Perdagangan]

Kemendag Gandeng Google Manfaatkan AI Demi Dukung Ekspor UMKM

Menteri Perdagangan Budi Santoso alias Busan mengatakan, pihaknya bakal menggandeng Google Indonesia dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk ekspor UMKM.

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2025