Ekspor Minyak Sawit RI Meluas ke 26 Negara Eropa

Seorang pekerja sedang mengangkut kelapa sawit.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ade Alfath

VIVA.co.id – Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke pasar Eropa, semakin meluas hingga ke 26 negara dari sebelumnya hanya sebanyak 13 negara. Bertambahnya negara tersebut, otomatis meningkatkan volume ekspor kelapa sawit Indonesia ke Eropa.

Bursa Asia Kokoh Terkerek Penguatan Wall Street, Investor Pantau Laporan Perdagangan China dan India

Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP) mencatat pada 2015, total volume ekspor Indonesia ke Eropa untuk 13 negara, sebanyak 5,3 juta ton. Lalu, pada 2016, sampai dengan Agustus, total volume ke 26 negara tujuan ekspor telah mencapai 4,3 juta ton.

"Hingga Desember 2016, diproyeksikan volume ekspor ke Eropa dapat mencapai antara 5,8 juta sampai enam juta ton," ungkap Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit Bayu Krisnamurthi dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Senin 3 Oktober 2016.

Bursa Asia Loyo Sejalan Penurunan Indeks Saham Utama di Wall Street

Adapun 70 persen ekspor minyak kelapa sawit Indonesia yang masuk Eropa, tercatat melalui Belanda, sebagai negara penyalur dan, kemudian disalurkan ke negara Eropa lainnya.

"Angka resmi enggak ada, banyak yang perkirakan 70 persen masuk Belanda, diekspor ke negara lain, dengan catatan variasi ekspor Indonesia sudah meluas enggak hanya beberapa saja, tetapi sampai ke 26 negara Eropa," ujarnya.

Ekspor RI Juli 2024 Naik 6,55% ke US$22,21 Miliar, Ditopang Sektor Non Migas

Bayu mengungkapkan, meningkatnya volume ekspor kelapa sawit Indonesia ke Eropa, cukup menarik dilihat, sebab Eropa justru sedang memperkarakan minyak sawit. Eropa menuduh biodiesel Indonesia, melakukan dumping yang membuat harganya lebih murah. Sehingga, mereka menerapkan anti dumping duty kepada Indonesia, karena harga minyak Eropa lebih mahal.

"Jadi, ini menunjukkan betapa kuatnya sawit kita, di tengah berbagai masalah yang sedang kita hadapi, sawit Indonesia dengan support BPDP akan bina hubungan baik dengan pasar kita di Eropa," ujarnya. (asp)

Ekspor-Impor

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024