Nilai Pancasila Sudah Ditinggalkan dalam Kehidupan Bernegara

Anggota Komisi III Abdul Kadir Karding
Sumber :

VIVA.co.id – Anggota Komisi III Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa nilai-nilai mulia dalam Pancasila sudah banyak yang ditinggalkan dalam kehidupan bernegara di republik ini.

Kata Gerindra soal Penghapusan Utang Petani-Nelayan

“Banyak kegelisahan karena parameter Pancasila itu jauh dari prakteknya,” kata Karding di DPR RI, Senin, 3 Oktober 2016.

Dari sekian banyak perilaku yang tidak Pancasilais itu, lanjut Karding, sudah sangat masif di tengah-tengah masyarakat bangsa ini.

Aktivitas Retno Marsudi Usai Tak Menjadi Menlu, Isi Seminar Bicara Pancasila Pemersatu Bangsa

“Seperti kita lihat tindakan-tindakan yang ada bisa prilaku sosial, budaya, seperti juga korupsi, main hakim sendiri, narkoba, ketidaksopanan dalam bergaul,” lanjut Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) MPR RI ini.

Masuknya budaya dari bangsa asing, sambung Karding, diyakini banyak pihak sebagai faktor utama semakin menipisnya implementasi nilai-nilai Pancasila terutama pada generasi muda. Padahal, pada pundak generasi muda itulah nasib bangsa ini digantung untuk mencapai cita-cita kemerdekaan, yakni mencapai masyarakat yang sejahtera.

Tindak Pidana Ideologi Negara dalam KUHP Dinilai Harus Diatur Lebih Lanjut, Ini Alasannya

“Budaya baru yang masuk telah mentransformasikan perilaku warga bangsa sesuai sumber dari informasi itu sendiri,” ujarnya.

“Kita tidak cukup canggih mempersiapkan diri untuk membumikan Pancasila dengan baik. Kita hanya memikirkan reformasi ekonomi, tetapi mental tidak kita dorong untuk mereformasi-nya. Intinya hari ini kita kering dari nilai-nilai Ketuhanan, perilaku kemanusiaan,” kata Karding.

Bahkan, Karding juga mengatakan bahwa republik ini sedang menghadapi ancaman keutuhan berbangsa dan bernegara. Tentunya, lagi-lagi hal tersebut disebabkan semakin rendahnya implementasi nilai-nilai Pancasila itu sendiri.

“Ancaman bagi persatuan juga luar biasa saya kira. Rasa senasib tidak lagi kita temukan. Penghargaan terhadap kemanusiaan juga semakin rendah. Agama hanya menjadi kedok untuk menipu orang lain,” katanya.

Untuk itu, Karding berharap agar Pancasila dimasukkan kembali dalam dunia pendidikan di republik ini. Sebab, kurikulum masih diyakini sebagai cara paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, terutama bagi generasi penerus bangsa.

“Pancasila harus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan. Tentu harus pas dengan zamannya. Penanaman ideologi terbaik adalah dalam kurikulum,” katanya.  (webtorial)

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024