Tenun Tradisional Indonesia Pukau Pecinta Mode Los Angeles
- VIVA.co.id/KJRI Los Angeles
VIVA.co.id – "Sangat lega," ungkap Rinda Salmun dengan wajah berseri di acara Los Angeles Fashion Week Spring Summer 2017, Sabtu malam, 30 September 2016. "Ini pertama kali saya tampil di AS."
Rinda Salmun memang patut berbahagia lantaran 27 koleksinya mendapatkan sambutan meriah dari para fashionista, pembeli dan pecinta mode serta para fashion blogger Los Angeles malam itu.
Tak cuma itu, bahkan sejumlah selebriti Hollywood, seperti Angela Basset serta Carrisa Alvarado dari grup musik populer 'Us The Duo' bahkan ikut mengenakan karya Rinda Salmun.
Dalam keterangan tertulis yang dirilis KJRI Los Angeles, Rinda Salmun, alumnus Institut Teknologi Bandung ini memang sedang memamerkan hasil karyanya. Mengusung tema Wearable Art, Rinda mambawa kain asli Indonesia dari tenun Garut dan Songket Palembang.
Lewat warna merah marun, hijau, perak dan multiwarna, Rinda juga memadupadankannya dengan bahan kulit, bordir dan kristal. Diselearaskan dengan garis tegas dan asimetris yang memukau, membuat karya mode Rinda terlihat moderen dan bergaya. Sehingga wajar usai penampilan ada banyak orang yang memberikan tepuk tangan sembari berdiri.
Rinda mengaku, kain tradisional yang kini diusungnya sudah merupakan mimpinya untuk mempromosikan eco-fashion Indonesia e forum internasional. Lewat pengerjaan tenun yang manual alias bukan mesin, membuat kain yang dipakai Rinda terlihat unik dan juga membawa misi ramah lingkungan.
"Semoga dengan ini bisa membuat perajin tenun Garut semakin dikenal internasional," katanya.
Rinda Salmun sejatinya telah meluncurkan desainnya sejak tahun 2010. Koleksinya terinspirasi dari karya seni dunia dan tren fashion kontemporer. Desain geometrik dan penuh warna warni menjadi khas Rinda. Saat ini karya-kara Rinda selain di Jakarta juga tersebar di Dubai dan sedang dalam proses penjajakan untuk masuk ke Inggris.
Jangan Terkecoh! Begini Cara Bedakan Tenun yang Pakai Pewarna Alami dan Sintetis
Berbicara mengenai kain tenun, berbagai daerah memiliki ciri khas dan motif masing-masing, misalnya yang berasal dari Nusa Tenggara dan Kalimantan Barat pasti berbeda.
