6 Ruas Tol Ini dalam Tahap Konstruksi

Pengerjaan jalan tol
Sumber :
  • ANTARA/Tommy Saputra

VIVA.co.id – Dalam pendekatan pengembangan infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan pendekatan berbasis kewilayahan, untuk memastikan pengembangan infrastruktur yang merata.

Wapres Gibran Sebut Sektor Digital Bisa 'Dongkrak' Pertumbuhan Ekonomi RI

“Ada 35 WPS (Wilayah Pengembangan Strategis) yang tersebar di seluruh Indonesia, yang akan dikembangkan dengan mempertimbangkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah,” tutur Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dikutip dari laman Kementerian PU, Kamis 29 September 2016.

Salah satu WPS yang dicontohkan adalah WPS 7, atau WPS Jakarta, Bogor, Ciawi, Sukabumi (Jabocisu), untuk mendukung konektivitas keseimbangan pertumbuhan sedang berkembang. 

Strategi Agung Podomoro Kenalkan Peluang Investasi Properti di Kota-kota Besar Indonesia

Dalam segi konektivitas, Kementerian PUPR bertugas untuk menghubungkan antara pusat produksi, pengolahan perikanan, wisata, industri, perdagangan dan jasa yang menjadi fokus WPS 7 tersebut.

Untuk itu, demi mendukung konektivitas dalam WPS tersebut, beberapa pembangunan jalan tol dikebut pelaksanaannya, beberapa telah selesai dan sebagian masih dalam tahap konstruksi.

Kedaulatan Global Diancam Serangan Sistematis Tiongkok?

Berikut, profil enam ruas jalan tol yang saat ini sedang tahap konstruksi di WPS 7:

1. Jalan Tol Akses Tanjung Priok

Jalan Tol Akses Tanjung Priok, DKI Jakarta, yang memiliki panjang 11,40 kilometer ini ditargetkan selesai pada 2017, dan saat ini progres konstruksinya telah mencapai 94 persen. Terdiri dari lima seksi, jalan tol ini dibangun dengan total biaya investasi sebesar Rp4,9 triliun. 

Jalan Akses Tol Tanjung Priok dibangun membentang dari Cilincing hingga Plumpang. Akses ini, merupakan bagian dari jaringan tol di Jabodetabek yang terhubung dengan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, tol dalam kota dan tol pelabuhan.

2. Jalan Tol Cinere Jagorawi

Jalan Tol Cinere – Jagorawi, Jawa Barat, memiliki panjang 14,64 km ini ditargetkan beroperasi pada tahun depan, 2017.  Jalan tol ini dibangun dengan biaya investasi Rp2,6 triliun.

Seksi 1 tol ini telah beroperasi, yakni ruas Jagorawi-Raya Bogor sepanjang 3,7 km. Sementara itu, seksi 2 Raya Bogor-Kukusan 5,5 km, progresnya sudah 62,15 persen, dan seksi 3 Kukusan-Cinere 5,44 km progresnya 43,22 persen. Sementara itu, untuk pembebasan tanah sudah 95,20 persen.

3. Jalan Tol Cimanggis-Cibitung

Jalan tol Cimanggis-Cibitung memiliki panjang 25,21 km yang terdiri dari 4 seksi. Seksi 1 Junction Cimanggis - Trans Yogie 5,2 km, seksi 2 Trans Yogie - Narogong 3,48 km, seksi 3 Narogong - Setu 8,83 km dan seksi 4 Setu - Cibitung Junction 7,63 km.

Saat ini, pengerjaannya baru dilaksanakan untuk seksi 1 A yang progres konstruksinya sudah mencapai 28,39 persen. Biaya investasi jalan tol ini mencapai Rp 4,5 triliun.

4.Jalan Tol Depok-Antasari

Jalan tol Depok-Antasari memiliki panjang 21,54 km yang terbagi menjadi dua tahap, yaitu Antasari-Sawangan 12,09 km dan Sawangan-Bojonggede 9,45 km. Ditargetkan selesai di 2018, dan saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 45,61 persen untuk tahap satu.

5.Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, DKI Jakarta dan Jawa Barat ini memiliki panjang total 21,04 km yang terdiri dari dua seksi, yaitu seksi 1 Casablanca-Jaka Sampurna 11 km dan Seksi 2 Jaka Sampurna – Duren Jaya 10,04 km.

Untuk seksi 1 ditargetkan penyelesaiannya pada 2018, saat ini progress konstruksinya sudah mencapai 72 persen. Biaya investasi tol ini cukup tinggi yakni mencapai Rp7,2 triliun.

6.Jalan Tol Ciawi-Sukabumi

Jalan tol Ciawi-Sukabumi, Jawa Barat, memiliki total panjang 54 km, yang terdiri dari empat seksi, yaitu seksi 1 Ciawi-Cigombong 15,35 km, seksi 2 Cigombong – Cibadak 11,9 km, Seksi 3 Cibadak Sukabumi Barat 13,7 km, dan seksi 4 Sukabumi Barat – Sukabumi Timur 13,05 km.

Untuk seksi 1 ditargetkan penyelesaiannya di 2017, saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 22,78 persen. Biaya investasi yang dibutuhkan sebesar Rp7,7 triliun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya