RI Masih Jadi Tujuan Investasi Tambang di Asia Pasifik
VIVA.co.id – Reed Panorama Exhibitions (RPE) RPE akan menyelenggarakan pameran dua tahunan berjudul Mining and Enginering (M&E) Indonesia 2016, pada 19-21 Oktober di Jakarta International Expo.
Rencananya, pameran M&E yang digelar bersamaan dengan ajang Indonesia Transport Supply Chain & Logistics (ITSCL) ini, akan dihadiri oleh sekitar 90 perusahaan, dari 10 negara yang menjadi peserta.
General Manager RPE, James Boey mengatakan, M&E Indonesia 2016 ini merupakan ajang pencarian peluang bagi para pengusaha tambang di kawasan Asia Pasifik dan ASEAN, untuk terus mengoptimalkan usaha pertambangannya.
"Acara ini berperan penting dalam menciptakan berbagai peluang, yang berpotensi besar untuk para pemain, atau pebisnis di bidang tambang. Terutama, bagi mereka yang berada di kawasan Asia Pasifik dan ASEAN," kata James di Jakarta Pusat, Rabu 28 September 2016.
James menyebut, Indonesia yang sampai saat ini masih menjadi pemain utama dalam industri pertambangan global, sejatinya memiliki daya tarik tersendiri bagi produksi batubara, tembaga, emas, timah, dan nikel, serta menjadi salah satu eksportir batu bara termal terbesar di dunia.Â
Meskipun iklim bisnis tambang saat ini sedang menurun, namun James memastikan jika Indonesia masih mampu menarik minat para pengusaha tambang asing, untuk berinvestasi di usaha pertambangan lokal yang ada di Tanah Air.
"Meskipun lesu, Indonesia masih dipandang sebagai salah satu tujuan investasi tambang di kawasan Asia Pasifik," ujar James.Â
Diketahui, pada tahun 2015 industri pertambangan mampu berkontribusi sebesar empat persen pada total Produk Domestik Bruto, dan 14 persen pada pendapatan ekspor. Ditambah, saat ini kebutuhan batu bara pun kian meningkat, setelah pemerintah menjadikannya bagian dari program aliran listrik 35 ribu Megawatt.
Guna membuka peluang bisnis di bidang tambang bagi penyedia jasa lokal maupun internasional, dalam gelaran acara M&E Indonesia 2016 ini, pihak penyelenggara acara akan menampilkan tiga sesi konferensi. Nantinya, masing-masing konferensi itu akan dikelola oleh tiga pihak yang berbeda, yakni Ozmine, Aspindo, dan Perhapi.
Di acara ini nantinya juga akan ada demonstrasi produk pertambangan, teknologi, layanan terbaru, serta kesempatan besar bagi para pengusaha tambang untuk membangun jaringan, bersama para pengusaha tambang lainnya dari Indonesia m (asp)aupun dari kawasan Asia.
Â