Sentimen Positif Wall Street Tak Mampu Dongkrak Bursa Asia

Pengendara sepeda di depan papan Bursa Saham Tokyo.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa di kawasan Asia dan Pasifik dibuka bervariasi pada perdagangan hari ini. Sentimen penguatan Wall Street, merespons debat pertama kandidat calon presiden AS, tidak cukup kuat mendongkrak bursa di kawasan Asia. 

Demi Capai SDG's, Luhut dan PM Kenya Teken Perjanjian Soal Aliansi Keuangan Campuran Global

Dilansir dari CNBC, Rabu, 28 September 2016, di Australia, indeks ASX 200 naik 0,42 persen. Terdorong kinerja positif saham-saham khususnya emiten sektor perdagangan.

Selain itu, sub sektor keuangan juga mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen, sedangkan sektor energi merosot sebesar 0,12 persen, karena terjadinya penurunan harga minyak mentah internasional. 

Ada Perang di Timur Tengah, Dirut BNI Sebut Ekonomi Global Masih Tak Pasti

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1.19 persen, sementara itu indeks Topix tergelincir 1.11 persen. Bursa di negeri sakura itu terjerat kinerja negatif saham-saham emiten perusahaan berorientasi ekspor. 

Saham Toyota turun 1,63 persen, Nissan turun 1.95 persen dan Honda turun 0,93 persen. Kemudian, saham Sony turun 0,21 persen dan Mitsubishi Electric turun 1,5 persen. 

Bursa Asia Kinclong Usai The Fed Pangkas Suku Bunga, Indeks Jepang Pimpin Kenaikan

Melintas ke Selat Korea, indeks Kospi juga tergelincir pada pembukaan perdagangan saham pagi ini. Kospi tercatat merosot tipis 0,1 persen. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan jajaran Deputi Gubernur BI saat konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI

Gubernur BI Prediksi Ekonomi Dunia Bakal Melambat dan Inflasi Tinggi Dipicu Kebijakan Tarif AS

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat, dan inflasi dunia akan kembali tinggi.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024