Pasar Nyatakan Hillary Pemenang Debat Pilpres AS Pertama

Poster dukungan untuk Hillary Clinton di Konvensi Nasional Partai Demokrat.
Sumber :
  • REUTERS/Mark Kauzlarich

VIVA.co.id – Calon Presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton tampaknya telah menyisihkan lawannya dari partai Republik Donald Trump dalam debat calon presiden Amerika Serikat pertama. Hal itu berdasarkan proyeksi para analis melihat reaksi di pasar saham.

AS Waspadai Serangan Teroris dari Orang-orang Kecewa Hasil Pilpres

"Indikasi awal menunjukkan Hillary memenangkan perdebatan, dan tidak kalah dari lawannya. Pasar berjangka lebih tinggi dan peso mengalami reli," kata Kepala Investasi di BMO Private Bank, Jack Ablin dikutip dari laman CNBC, Pada Selasa 27 September 2016.

Indeks berjangka AS juga terhapus dari kerugian dan mencatatkan perdagangan positif sejak debat dimulai. Begitu pula pasar berjangka yang tercatat berada di level tertinggi pada sesi perdebatan berakhir, di mana Dow futures naik lebih dari 100 poin.

Catatan SBY soal Drama Politik AS yang Bisa Dipetik Pecinta Demokrasi

Sementara itu, dolar AS terakhir diperdagangkan sekitar 1,8 persen lebih lemah terhadap peso Meksiko dan lebih kuat terhadap yen. Sedangkan nilai tukar Euro terhadap dolar AS tetap stabil di level US$1,125.

Untuk ndeks saham AS, tercatat Dow Jones Industrial Average ditutup lebih rendah  150 poin pada Senin. Hal tersebut disebabkan kekhawatiran menjelang debat dan tekanan pada sektor keuangan dari jatuhnya saham Deutsche Bank ke rekor terendah.

Partisipasi Masyarakat di Pilkada 2020 Lebih Tinggi dari Pilpres AS

"Saya pikir Hillary Clinton tidak cukup baik. Namun dia lebih siap daripada Trump," kata Kepala Strategi Investasi di Baird, Bruce Bittles. 

Kepala Strategi Pasar Global di Wells Fargo Investment Institute, Paul Christopher, mengatakan, meski kedua capres AS tidak membicarakan keinginan pasar secara luas tapi keduanya sepakat untuk menyelesaikan masalah keamanan.

Dalam debat tersebut Trump lebih banyak menjawab yang tidak penting dan tidak fokus atas pertanyaan yang disampaikan kepadanya. Ia juga lebih banyak membahas hal lain seperti terkait kekagumannya  pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
 

Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg.

Pilpres Bikin Facebook Alergi Politik

Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg, sedang memikirkan cara baru membuat konten politik kurang terlihat di platformnya.

img_title
VIVA.co.id
29 Januari 2021