Saham Anjlok Lebih 50%, Awal Keruntuhan Deutsche Bank?
- REUTERS/Ralph Orlowski/
VIVA.co.id – Saham Deutsche Bank anjlok lebih dari 50 persen sepanjang tahun ini. Memburuknya harga saham dipicu kekhawatiran terhadap kesehatan bank terbesar di Jerman itu. Pada perdagangan Senin 26 September 2016, saham Deutsche Bank ditutup anjlok 7,54 persen.
Dilansir BBC, Selasa 27 September 2016 saham Deutsche Bank anjlok setelah sebuah laporan media setempat menyebutkan Kanselir Jerman, Angela Merkel, tidak akan memberikan bantuan negara kepada bank yang tengah bermasalah itu. Majalah Focus melaporkan bahwa Merkel tidak ingin terlibat dalam sengketa dengan Amerika Serikat (AS) terkait denda US$14 miliar yang dikenakan kepada Deutsche Bank.
Sementara pihak Deutsche Bank menyatakan, tidak mengharapkan Merkel mengintervensi kasus penjualan produk kredit rumah dengan Departemen Kehakiman AS. Bank tersebut bertekad menghadapi masalahnya sendiri.
Sebagai informasi, Deutsche Bank bukan hanya bank terbesar di Jerman, tetapi juga pemain besar di pasar internasional. Dana Moneter Internasional, pada Juni lalu, menyebut Deutsche Bank telah menjadi "kontributor paling penting terhadap risiko sistematik dalam sistem perbankan global", disusul oleh Bank HSBC, dan Credit Suisse.
Laba kuartal II Deutsche Bank telah tergerus oleh penurunan 98 persen dari pendapatan. Kemerosotan ini dikarenakan buruknya kinerja perdagangan dan investasi perbankan. Deutsche Bank juga harus terpaksa melakukan restrukturisasi dan memangkas lebih dari 35 ribu pekerjaan pada 2020.