Investasi Proyek LRT Bandung Senilai Rp4 Triliun
- Wikipedia
VIVA.co.id – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan peserta tender yang memenangkan proyek pembangunan light rail transport (LRT) di jalur Babakan Siliwangi sampai Leuwi Panjang, bakal mendapatkan paket penuh pengerjaan.
Ridwan menyatakan, penawaran dalam proyek senilai Rp4 triliun itu dilelang dengan volume pengerjaan mulai dari ketersediaan fasilitas dan gerbong kereta.
"Enggak (setengah - setengah), semuanya, dari infrastrukturnya sampai keretanya dari arah Babakan Siliwangi sampai Leuwi panjang," ujar Ridwan Kamil saat wawancara di Pendopo jalan Daelm Kaum Kota Bandung Jawa Barat, Senin, 26 September 2016.
Wali kota yang akrab disapa Emil itu menerangkan, proyek ini telah mendapat perhatian dari sejumlah investor. Pihaknya juga berharap Pemerintah Pusat memberikan bantuan agar proyek tersebut terealisasi.
"Keseluruhan anggaran Rp4 triliun dari APBN dan investor, ini menunjukan biaya mahal. Tidak bisa pakai APBD. Mau atasi macet bagaimana kalau duitnya tidak ada," katanya.
Seperti diketahui, dikutip dari Channelnewsasia, dalam keterbukaan di Singapura Exchange (SGX), operator angkutan umum asal Singapura, Singapore Mass Rapid Transportation (SMRT), mengajukan penawaran kerangka investasi pembangunan koridor satu kereta ringan tersebut.
Emil mengaku, hingga saat ini belum mengantongi negara mana saja yang ikut proyek modernisasi transportasi itu. "Jadi posisi lelangnya sudah diumumkan, sedang diteliti perpresnya (peraturan presiden), jadi apa tidak dan perhitungan kelayakan sisi kontruksinya," jelasnya.
Operator angkutan umum asal Singapura, Singapore Mass Rapid Transportation (SMRT), melalui konsosium perusahaan teknik T-Files di Indonesia, telah mengajukan surat resmi mengikuti tender proyek pembangunan Light Rail Transport (LRT) di Bandung.
Dokumen penawaran tersebut telah diserahkan pada 9 September lalu. Hari yang sama di mana tender tersebut resmi ditutup.
SMRT menyatakan, nilai tender akan disepakati setelah pemenang tender diumumkan. Hingga saat ini perusahaan belum menerima pemberitahuan atau hasil dari tender tersebut, karena itu belum ada kesepakatan yang terjadi.
Seperti diketahui, Koridor 1 yang dimaksud memiliki panjang rute 10,15 kilometer. Koridor tersebut nantinya akan menyambungkan jalur kereta dari Babakan Siliwangi ke Leuwi Panjang. Hingga saat ini, pihak SMRT masih belum berkomentar secara detail mengenai penawaran ini. (ase)