Sunblock Berbasis Air, Pilihan untuk Wajah Berminyak
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Sunblock atau tabir surya untuk digunakan di wajah dan tubuh guna menangkal sinar jahat dari matahari, wajib dikenakan, apalagi di Indonesia yang beriklim tropis. Namun, kebanyakan hal ini masih menjadi masalah bagi si wajah berminyak karena salah pemilihan jenisnya dapat menyebabkan jerawat.
Jenis tabir surya yang dipasarkan memang sangat beragam dengan kadar SPV yang berbeda. SPV yang tinggi dinilai bagus untuk menangkal matahari, tapi, tidak jarang pulang yang bersifat komedogenic.
"Semakin tinggi SPV, kadang lebih komedogenic. Untuk itu, dilihat permasalahan pada kulitnya. Kalau hanya masalah pigmentasi, boleh diberikan yang SPV tinggi tapi kalau masalahnya jerawat, pilih sunblock jenis yang lain," ujar spesialis kulit, dr. Nur Dalilah spKK, pada VIVA.co.id, Senin 26 September 2016.
Menurutnya, pilihan tabir surya berbasis air, memang disarankan untuk mereka yang bermasalah dengan jerawat, sebab tidak akan membuat minyak semakin menumpuk di kulit wajah. Terlebih, pemakaian tabir surya memang sebaiknya digunakan setiap dua jam sekali.
"Direkomendasikan tiap dua jam sekali karena setelah dua jam itu, perlindungan sunblock sudah mulai menurun. Pemakaian dimulai sebelum keluar rumah dan digunakan rutin, boleh dicuci dulu mukanya lalu langsung pakai sunblock lagi atau boleh juga langsung pakai lagi, tapi ini khusus water based," tambahnya.
Ia menambahkan, tidak ada masalah dengan tabir surya berbasis air yang diulang pemakaiannya karena kandungan airnya yang langsung menyerap dan tidak menutup pori-pori seperti layaknya tabir surya yang berbasis minyak. Agar dapat membedakannya, dokter yang bekerja di Ultimo Aesthetic and Dental Center Jakarta ini memberikan beberapa trik.
"Coba di punggung tangan, kalau rasanya kering dan hanya memberi kelembapan alami aja itu artinya water based. Kalau merasa kulit lebih tebal dan berwarna, biasanya oil based," tutur dokter cantik itu.