Filosofi Kopi Buka Festival Film Indonesia di Italia

Filosofi Kopi Membuka Perhelatan Festival Film Indonesia di Firenze
Sumber :
  • Dok. KBRI Roma

VIVA.co.id – Sekitar 250 penonton memenuhi Cinema Spazio Alfieri di kota Firenze, Italia, pada Jumat malam, 23 September 2016. Mereka memberikan tepuk tangan yang meriah saat melihat credit title film Filosopi Kopi. Mereka yang datang dari berbagai kota di Italia ini sangat terpesona dengan film yang sederhana, namun memiliki nilai dan pesan moral yang cukup kuat.

Film yang diadaptasi dari novel laris karangan Dewi Lestari berjudul sama itu menjadi film pertama yang ditayangkan dalam Festival Film Indonesia di Firenze, 23-25 September 2016. Demikian ungkap Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma kepada VIVA.co.id hari ini.

Film ini mendapatkan tempat di hati para penonton yang sebagian besar merupakan orang Italia, baik tua maupun muda. Orang Italia sangat mengagungkan kopi yang diracik dalam bentuk espresso sebagai kopi dengan cita rasa terbaik versi mereka, dan cenderung tidak terlalu memandang jenis racikan lain seperti kopi tubruk.

Namun, penggambaran siklus kopi mulai dari proses penanaman, pemilihan, pengolahan biji kopi hingga penyajian dalam film ini telah membuka wawasan mereka tentang esensi kopi yang sesungguhnya. Mereka juga menyukai pemandangan kebun kopi yang ditampilkan secara cantik dan natural.

Festival Film Indonesia di Firenze yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya ini akan menampilkan pula lima judul film lain karya sineas terkemuka Tanah Air, yaitu Turis Romantis, Jingga, Pasukan Kapiten, Cahaya dari Timur, dan Tiga Dara. Film Tiga Dara (1957) telah berhasil direstorasi tahun 2015 di Laboratorium L’imagine Ritrovata, Bologna, Italia. Demikian menurut rilis yang diterima VIVA.co.id, Sabtu, 24 September 2016.

Hadir pada kesempatan ini, sutradara film Filosofi Kopi, Angga Dwimas Sasongko dan sutradara film Jingga, Lola Amaria, dan perwakilan dari SA Films, serta Yoki Soufyan yang merestorasi film Tiga Dara. Selain warga Italia, banyak pula warga Indonesia di Italia yang dengan penuh antusias datang ke acara ini.

Saat pembukaan, tampil Anggun yang dengan sangat menawan membawakan lagu Snow on the Sahara dengan iringan gitar Roberto Mori. Beberapa saat sebelum acara ini berlangsung, Anggun baru saja mendapatkan penghargaan berupa ‘kunci kota’ dari Wali Kota Firenze, Dario Nardella. Anggun yang dengan bangga menekankan dirinya sebagai orang Indonesia, menyatakan sangat menyukai Italia, terlebih kota Firenze yang menjadi sumber keindahan yang abadi karena adanya kekuatan seni.

Wakil Duta Besar RI untuk Italia, Des Alwi. dalam sambutannya mewakili Duta Besar August Parengkuan. menyatakan bahwa festival ini merefleksikan kemajuan industri film Indonesia yang semakin dinamis. “Kami berharap festival ini dapat menggaungkan film Indonesia dari Firenze hingga ke seluruh Italia,” kata Des.

Bangun Industri Film Tangguh: Dirjen Kebudayaan Ajak Komunitas Budaya Kolaborasi

Sementara itu, sutradara Filosofi Kopi, Angga Dwimas Sasongko, menyampaikan bahwa film Filosofi Kopi cocok dengan Italia yang dikenal sebagai surga para penikmat kopi. Ia mengharapkan para penonton bukan hanya menikmati film Indonesia, tapi juga cita rasa kopi Indonesia.

Sebagi informasi, festival ini diselenggarakan oleh Asosiasi Indonesia Meets Italy (IMI) yang dipimpin oleh pasangan suami isteri Jacopo Cappuccio dan Malina Andryana. Acara ini didukung oleh KBRI Roma serta warga Indonesia di Italia, dan dimeriahkan pula dengan penampilan tarian dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Italia cabang Milan.

Perdana Main Film Horor di 'Sengkolo Malam Satu Suro' Donny Alamsyah Rasakan Hal Ini

Acara Festival Film Indonesia di Firenze ini juga merupakan bagian dari Pekan Budaya Indonesia di Italia (Settimane della Cultura Indonesiana in Italia), yang dikelola secara terpadu oleh KBRI Roma bekerja sama dengan berbagai pihak dan dilaksanakan di sejumlah kota.

(ren)

Tayang di Hari Kelima, Ini Jumlah Penonton Film Horor Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur
Gandhi Fernando

Gandhi Fernando Bawa Film Anak Kunti ke 10 Negara

Langkah ini menjadi bukti film Indonesia masih memiliki daya tarik di kancah internasional. Gandhi pun menyampaikan usulan kepada Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024