Seperti Apa Pria Menghadapi Patah Hati?
- Pixabay/Startupstockphoto
VIVA.co.id – Tidak hanya wanita, pria pun juga bisa sangat terpukul ketika menghadapi perpisahan. Bahkan pria kuat sekalipun akan menjadi sangat melankolis saat patah hati.
Seperti halnya wanita, pria pun rentan akan patah hati. Sebuah penelitian bahkan membuktikan bahwa pria mudah sekali jatuh dalam kesedihan ketika mengalami kegagalan dalam percintaan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Robin Simon di Wake Forest University, Carolina Utara, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa dalam sebuah hubungan pria biasanya lebih banyak menerima manfaat positif dari wanita dan karenanya ketika hubungan mereka berakhir atau ditinggalkan kekasihnya, dia akan sangat terpukul.
"Pria sangat kalkulatif ketika mereka menjalin hubungan. Mereka akan melihat pada dua sisi, baik dan buruk. Jadi ketika hubungan itu gagal dan si wanita sudah berhasil melupakan, hal itu membuat mereka kalah," kata Dr Rajan Bhonsle, seorang ahli hubungan asmara, seperti dikutip laman Times of India.
Selain itu, menurut penjelasan sejumlah ilmuwan, ketika sebuah hubungan runtuh, keadaan itu memberikan dampak yang lebih besar pada harga diri pria. Tidak seperti wanita, pria cenderung sulit mengungkapkan apa yang mereka rasakan kepada teman atau keluarga.
"Anggapan bahwa hanya wanita yang lebih menderita akan patah hati adalah mitos. Nyatanya, pria lebih rentan saat patah hati karena ego dan harga diri mereka sering dipertanyakan ketika hubungan mereka tidak berhasil," kata ahli hubungan, Seema Hingorrany.
Hingorrany melanjutkan, pria sangat tertutup tentang perasaannya. Mereka cenderung menyimpannya sendiri sampai di masa mereka tidak bisa menahannya.
"Pria hampir tidak pernah menangisi kegagalan hubungan. Tapi mereka menunjukkan beberapa gejala menarik diri seperti tidak makan, agresif, menyibukkan diri dengan pekerjaan, dan tidak tidur," imbuh Hingorrany.
Bhonsle menambahkan, sekali pria gagal dalam hubungan, dia akan cenderung menilai setiap wanita atau hubungan. Setelah mengalami kegagalan, selanjutnya dia tidak akan jatuh cinta dengan hati tapi dengan kepalanya. Inilah kenapa pria selalu membandingkan dan memperhitungkan setiap hubungan percintaan.
Pria butuh waktu lebih lama untuk terikat secara emosional pada pasangannya, dan ketika keterikatan itu sudah tercipta dia akan sangat tenggelam di dalamnya. Jadi ketika dia jatuh cinta pada seorang wanita, dia akan menjadi protetif dan tidak bisa menahan diri jika si wanita tidak lagi mencintainya.
Begitu pun ketika dia melihat mantan kekasihnya mulai menjalin hubungan dengan pria lain, mereka akan sangat cemburu. Bhonsle mengatakan, hal itu seperti sebuah kegagalan bagi mereka dan membuat mereka sulit untuk move on.
(ren)