Pengusaha Punya Cara Bikin Industri di RI Lebih Kompetitif

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri, Johnny Darmawan (kiri).
Sumber :
  • Toyota Astra Motor

VIVA.co.id – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri, Johnny Darmawan, mengatakan pemerintah bisa dengan cepat menjadikan industri nasional lebih kompetitif. Salah satu caranya dengan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi.

Pacu Hilirisasi Mineral RI, MIND ID Sudah Gelontorkan Investasi Rp 90,6 Triliun

Dia menambahkan industri bahan baku juga harus didorong pertumbuhannya. Sehingga, impor bisa ditekan dan industri mudah mendapatkan bahan baku dan lebih terjangkau. 

"Kalau melihat gejala deindustrialisasi dan bagaimana mengatasinya, mudah. Semua industri harus kita pikirkan, kata kuncinya kompetitif," kata Johnny di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Jumat 23 September 2016.

Bursa Asia Kokoh Terkerek Penguatan Wall Street, Investor Pantau Laporan Perdagangan China dan India

Dia mengungkapkan, jika kedua hal tersebut bisa diakomodir pemerintah, efisiensi biaya produksi pasti bisa ditekan. Sehingga produk yang dihasilkan bisa lebih murah tapi memiliki kualitas yang baik.

"Tidak ada kata lain, produksi atau proses dalam negeri. Logistik cost mahal, part kalau impor dari luar negeri bisa 20 sampai 30 persen," ujarnya menambahkan.

Bursa Asia Loyo Sejalan Penurunan Indeks Saham Utama di Wall Street

Johnny menegaskan, sinkronisasi antar lembaga pemerintahan juga perlu diperbaiki, agar segala bentuk perizinan menjadi lebih mudah. Karena selama ini, rumitnya aspek birokrasi kerap membuat pengusaha enggan berinvestasi di tanah air.

"Roadmap punya, tapi ada enggak koordinasinya. Saya banyak belajar, di birokrasi itu nggak gampang, karena kementerian mungkin enggak sinkron," ujarnya.

Guna mendorong daya saing industri, Johnny juga menekankan perlunya peningkatan fasilitas, khususnya  infrastruktur dasar. Antara lain pengadaan jalan, pelabuhan, dan soal kelistrikan.

(ren)

Ekspor-Impor

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024