Paket Ekonomi Jokowi Belum Sentuh Sektor Industri
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Didik J. Rachbini, mengatakan fenonema melambatnya pertumbuhan sektor industri atau deindustralisasi yang dialami oleh Indonesia saat ini, perlu mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak khususnya pemerintah.
Karena menurutnya sektor industri di Indonesia seharusnya menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Baik melalui pertumbuhan PDB maupun kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja.
"Karena sektor industri adalah sektor yang padat karya, sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang banyak dibandingkan sektor-sektor padat modal," kata Didik dalam sebuah diskusi di Menara Kadin, Jakarta, Jumat 23 September 2016.
Didik menjelaskan, jika industri dalam negeri bisa berkembang, maka akan terjadi penciptaan nilai tambah yang memberikan efek ganda bagi ekonomi nasional. Karenanya, pembangunan kembali sektor industri jelas memiliki tingkat urgensi yang tinggi.
Namun dia menyayangkan, paket kebijakan ekonomi dari pemerintah yang ada sampai saat ini, belum memberikan upaya yang optimal bagi perbaikan sektor industri tersebut.
"Paket kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah selama ini belum memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor perindustrian," kata Didik.
Hal itu terbukti dari terus merosotnya kinerja industri padat karya saat ini. bahkan di bawah angka pertumbuhan ekonomi.
"Pada triwulan-II 2016 saja, sektor industri pengolahan hanya tumbuh 4,74 persen, jauh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,18 persen," ungkapnya.
(ren)