500 Juta Akun Yahoo Dibobol Peretas
- metro.us
VIVA.co.id – Peretas berhasil menggasak data informasi pribadi pengguna Yahoo. Setidaknya sekitar 500 juta akun berhasil dikuasai peretas. Pencurian data pengguna itu merupakan pukulan telak sepanjang sejarah berdirinya Yahoo sebagai perusahaan teknologi.Â
Diberitakan Cnet, Jumat 23 September 2016, Yahoo menyebutkan para peretas telah menyusup untuk mengambil data-data penggunanya, mulai dari nama, alamat email, nomor telepon, tanggal ulang tahun, dan beberapa pertanyaan serta jawaban tentang keamanan pengguna.
Begitu juga, akun Yahoo yang menggunakan kata sandi terenkripsi pun tak lepas dalam pencurian data peretas.
Padahal, Yahoo tengah dalam proses penjualan perusahaannya ke Verizon. Isu-isu berkembang menyebutkan peretasan itu merupakan aksi yang disponsori negara, namun belum diketahui negara mana yang mendukung peretasan setengah miliar akun Yahoo tersebut.
Menyadari ada yang tidak beres, Yahoo menyebarkan informasi kepada penggunanya yang tidak pernah menggantikan password sejak 2014 untuk mengubahnya sekarang juga. Pada Juni lalu, Yahoo mempunyai satu miliar pengguna aktif bulanan, sedangkan pengguna layanan surat elektronik Yahoo mencapai 225 juta pengguna aktif bulanan.
Apa yang terjadi di Yahoo menjadi pelajaran mengenai kerentangan kata sandi yang mudah dibobol peretas. Para pakar siber selalu merekomendasikan kepada pengguna internet untuk menggunakan kata sandi yang berbeda setiap akunnya. Pilihan lainnya, bisa memanfaatkan alternatif seperti menggunakan sidik jari atau retina.
"Penjahat siber tahu kebiasaan pengguna internet yang menggunakan kata sandi yang sama di website atau pun aplikasinya, itulah kenapa jutaan kata sandi begitu mudah bocor. Sudah saatnya kita menghentikan kata sandi yang sama di setiap akunnya," ujar Brett McDowell, Direktur Eksekutif FIDO Alliance, sebuah organisasi yang mengurusi alternatif kata sandi.
Terkait soal peretesan 500 juta akun Yahoo, Verizon dalam pernyataan resminya mengatakan, mereka tengah menyelidiki persoalan tersebut lebih dalam.
"Kami akan mengevaluasi yang bagian dari investigasi lanjutan melalui kacamata kepentingan Verizon keseluruhannya, termasuk konsumen, pelanggan, pemegang saham, dan komunitas terkait," kata Verizon.