Pertengahan September, Rupiah Menguat 0,8 Persen

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Bank Indonesia menyatakan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, kembali menguat pada pertengahan September 2016, setelah pada Agustus lalu sempat terdepresiasi, atau melemah sebesar 0,39 persen dan mencapai level Rp13.163 per dolar AS.

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

“Pertengahan September rupiah kembali menguat 0,8 persen,” ungkap Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 22 September 2016.an ada

Agus menjabarkan, terdepresiasinya rupiah pada Agustus lalu memang murni karena dipengaruhi faktor eksternal. Salah satunya, waktu pengumuman Fed Fund Rate (FFR) usai pertemuan anggota dewan gubernur bank sentral AS pada Juli 2016.

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp15.842 per Dolar AS

Sementara itu, penguatan rupiah pada pertengahan September, karena derasnya aliran modal asing yang masuk ke Indonesia, serta meredanya sentimen FFR pada bulan ini. Di samping itu, juga karena berlanjutnya implementasi Undang-undang Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty.

Bank Indonesia, kata mantan menteri keuangan itu, akan tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah hingga akhir tahun ini, sesuai dengan nilai fundamental ekonomi yang sebenarnya. “BI akan menjaga stabilitas nilai tukar,” katanya.

Rupiah Melemah ke Rp 15.523 per dolar AS, Ini Pemicunya

Sementara itu, berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada perdagangan hari ini menguat di level Rp13.089 dari sebelumnya Rp13.148. Sedangkan di awal rupiah di posisi Rp13.261 per dolar AS. (asp)

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Eskalasi perang Rusia vs Ukraina yang makin memanas jadi pemicu rupiah bisa melemah. Apalagi, ada ancaman Rusia yang siap gunakan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024