Grab Disuntik Rp9,8 Triliun untuk Perluas Bisnis
- VIVA.co.id / Agus Tri
VIVA.co.id – Aplikasi pemesanan kendaraan, Grab mengonfirmasi telah mendapatkan dana segar mencapai US$750 juta atau setara Rp9,8 triliun. Ini merupakan pendanaan seri F dan dipimpin oleh SoftBank.
Menurut Tech Crunch, Selasa, 20 September 2016, Grab akan menggarap pasar yang menjadi prioritas utama pesaing Uber itu. "Saat ini Indonesia adalah negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia dan negara ekonomi paling besar di wilayah Asia Tenggara, berada di urutan paling teratas," ujar Chief Executive Officer (CEO) Grab, Anthony Tan.
Anthony mengatakan, Indonesia memiliki potensi pasar di industri pemesanan kendaraan mencapai US$15 miliar per tahunnya yang melampaui taksi, mobil, dan sepeda motor, bahkan melebih layanan pengiriman makanan, logistik, layanan pembayaran GrabPay dan lainnya. Di Indonesia, Grab bersaing cukup ketat dengan Uber dan Gojek dalam persaingan pemesanan kendaraan.
"Grab telah berkembang pesat dalam setahun yang lalu. Ini merupakan putaran pendanaan yang menandakan kepercayaan diri dan optimisme dari investor dalam jangka panjang untuk menguasai pasar Asia Tenggara," ungkap Anthony.
Suntikan dana Rp9,8 triliun, meningkatkan jumlah total modal Grab menjadi hingga lebih dari US1 miliar atau lebih dari Rp13 triliun. Tentu, dengan modal sebesar tersebut, Grab akan semakin kuat sebagai pemain aplikasi pemesanan kendaraan di wilayah Asia Tenggara.
Dengan raihan dana segar itu, maka perusahaan tersebut menjadi startup teknologi dan perusahaan mobile internet dengan pendanaan terbaik di Asia Tenggara sampai saat ini.
Anthony mengatakan, visi mereka adalah mendorong kemajuan industri transportasi dan mentransformasi ekosistem mobile internet di kawasan Asia Tenggara. Pendanaan terbaru itu telah memperkuat kemampuan Grab untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang seiring dengan upaya kami untuk memimpin pasar.
“Saya meyakini bahwa platform teknologi, data science dan machine learning yang kami miliki akan terus berkembang guna mendukung ambisi kami di kawasan ini,” kata Anthony.
Antohny mengklaim, Grab mengalami pertumbuhan sejak tahun lalu. Dengan dana baru sebesar US$750 juta itu, kepercayaan investor dan optimisme Grab untuk menguasai pasar Asia Tenggara dalam jangka panjang.
"Kami beruntung memiliki mitra-mitra seperti SoftBank, yang memiliki rekam jejak tak tertandingi dalam hal melakukan investasi pada bisnis-bisnis internet terkemuka di pasar berkembang, dan menjadikan perusahaan-perusahaan tersebut sebagai ekosistem internet utama di masing-masing pasar," jelasnya.
Saat ini, Grab telah beroperasi di enam negara, di antaranya Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia dengan total mencapai 31 kota. Setidaknya ada lebih dari 1,5 juta pemesanan kendaraan yang harus diurusi oleh Grab di keenam negara tersebu.
ke depannya, Grab akan memanfaatkan modal US$1 miliar ini untuk melakukan ekspansi atas layanan transportasinya di Asia Tenggara, yang mana menjadi tempat lebih dari 620 juta orang dan merupakan kawasan dengan pertumbuhan pesat kelas menengah serta penggunaan perangkat mobile, khususnya di Indonesia.
Selain itu, Grab akan melakukan investasi besar-besaran untuk membangun kapabilitas pembayaran mobile, guna menciptakan pengalaman bertransaksi sehari-hari yang mulus di kawasan yang memiliki tingkat penetrasi perbankan dan kartu kredit yang rendah dan opsi pembayaran non-tunai yang terbatas.
(ren)