Menhub Ingin Barang Importir Tak Lagi Diperiksa Berulang
- VIVA.co.id/Jeffry Yanto Sudibyo
VIVA.co.id – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, pihaknya tengah mencari format yang paling baik untuk mempersingkat waktu bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok. Salah satu solusinya adalah tidak melakukan pemeriksaan barang secara berulang-ulang.
"Hari ini saya ketemu Dirjen Bea Cukai untuk mencari format yang paling baik. Selasa akan ketemu forum yang lebih besar lagi, nanti ada Kapolri, Menteri Perekonomian, Menteri Perdagangan dan sebagainya," ujarnya di Hotel Borobudur, Minggu, 18 September 2016.
Menurutnya, bila satu barang berulang-ulang datang dari satu pabrik telah diawasi dan barang tersebut legal, maka barang itu bisa masuk tanpa perlu diperiksa lagi sehingga efisien. Koordinasi antara pihak kepolisian dengan Kementerian Perhubungan pun diharapkan terintegrasi.
"Satu semangat itu lah antara Kepolisian dengan Perhubungan, dan Perhubungan dengan Dirjen tidak ada sekat, dan tim Perhubungan akan diutus bersama Dirjen untuk siapkan konsep. Jadi setiap kali barang itu masuk tidak perlu diperiksa lagi," tuturnya.
Direktur Jendral Bea Cukai, Heru Pambudi mengatakan, pentingnya menerapkan konsep manajemen risiko terpadu. Yang pada akhirnya nanti bisa mengurangi atau menekan dwelling time secara menyeluruh, baik dari perizinan, pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan barang.
"Konsep yang nanti akan didorong lebih kuat adalah Indonesia national single risk management yang sudah berjalan. Sesuai dengan jadwal masih dijalankan Bea Cukai dengan Badan POM, Bea Cukai dengan Karantina, dan juga sebentar lagi Bea Cukai dengan Perdagangan," tuturnya.
Menurutnya, poin yang paling penting bila barang importir telah memiliki reputasi baik, dan terbukti selama ini tidak ada masalah, maka harus ada penyederhanaan perizinan, kemudahan dan percepatan.
"Sehingga kita bisa mendorong mereka keluar lebih cepat dari pelabuhan. Dan sebaliknya, kita bisa melakukan pengawasan dengan yang tidak baik, dan itu harus dilakukan bersama. Jadi tidak boleh ada sekat lagi," ujarnya
"Tentunya saya siap jadi bagian tim yang diinisiasi pak menteri untuk memastikan bahwa dwelling time tidak hanya berkurang di Tanjung Priok, tapi di tempat lain juga," tuturnya.