Rusunawa Rawa Bebek Membahayakan & Tidak Layak Huni

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon melakukan kunjungan ke Rusunawa Rawa Bebek
Sumber :

VIVA.co.id – Setelah menerima audiensi aktivis Ratna Sarumpaet beserta warga korban penggusuran Jakarta,  hari ini Jumat 16 September 2016 Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon melakukan kunjungan ke Rusunawa Rawa Bebek.

Heru Budi Minta Ini Buntut Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek

Fadli Zon yang didampingi Wakil Ketua Komisi I Asril Tanjung, Anggota Komisi XI Biem Benyamin, dan Anggota Komisi II Ahmad Riza Patria.

Fadli beserta rombongan meninjau lokasi Rusunawa termasuk tempat Muhammad Ilham anak berumur tiga tahun yang jatuh beberapa hari yang lalu.

Detik-Detik Bocah 7 Tahun Tewas Jatuh dari Lantai 4 Rusun Rawa Bebek

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon melakukan kunjungan ke Rusunawa Rawa Bebek

"Kami datang ke Rusunawa Rawa Bebek ini untuk mengunjungi korban penggusuran,  kami mendapat laporan dari mbak Ratna Sarumpaet, kalau kita tidak lihat ke lokasi kita tidak tahu ada korban anak usia 3 tahun, cucu dari buk Sri," ujarnya di lokasi, Jumat 16 September 2016.

Kebakaran Besar Landa Permukiman Padat di Penjaringan Jakarta Utara

Ia menambahkan, insiden itu terjadi karena tidak ada safety. Menurut Fadli ini bukti rumah susun ini tidak layak huni.

"Ini tidak layak huni untuk keluarga, layak untuk bujangan atau gadis. Tidak ada tempat untuk memasak. Bahkan memasak di bawah jemuran. Pemerintah kalau belum siap menampung korban jangan digusur dulu," ujarnya.

Fadli juga menjelaskan,  keluhan dari masyarakat disini bahwa langsung diminta iuran Rp300 ribu dan ternyata banyak korban tidak mendapat ganti rugi sama sekali.

"Saya kira ini tindakan yang sangat salah Pemprov DKI melakukan penggusuran, bahkan sebagian tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka yang telah dikumpulkan selama puluhan tahun. Perlu kita ingatkan untuk memanusiakan manusia," katanya.

Politisi Gerindra ini menekankan, masyarakat perlu mendapatkan hunian yang layak. Itu menjadi suatu keharusan dimiliki oleh setiap masyarakat.

"Disini sebagian masyarakat sulit mendapatkan pekerjaan. Harusnya jangan digusur dulu, sebelum ada tempat yang layak huni. Ini sangat membahayakan," katanya.  (Webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya