Studi: Penguasa Multi-Bahasa Dianggap Lebih Bisa Fokus
- Pixabay/White77
VIVA.co.id – Para peneliti dari Inggris menemukan, ternyata seseorang yang menguasai dua bahasa atau lebih cenderung punya perhatian yang lebih baik dan fokus dibandingkan yang hanya menguasai satu bahasa saja.
Dilansir Science alert, Jumat, 16 September 2016, untuk mengetahui hubungan antara kemampuan bahasa dan ketangkasan otak tersebut, peneliti dari University of Birmingham merekrut sebanyak 99 relawan untuk di uji. Dari seluruh relawan, 51 orang hanya bisa berbahasa Inggris, dan 48 orang lagi mampu berbahasa Inggris dan China sejak kecil.
Â
Dua kelompok tersebut harus melalui tiga tes psikologis. Pertama adalah tes Flanker, di mana peserta ditunjukkan barisan anak panah di layar komputer. Mereka diminta untuk menekan tombol yang sesuai dengan arah panah pusat. Dari sini diukur kapasitas mereka untuk mengabaikan panah di kedua sisi panah pusat.
Â
Tes kedua adalah spasial Stroop, atau hanya satu panah yang ditunjukkan tapi muncul di tempat yang berbeda di layar. Ini dirancang untuk mengelirukan penampil dan menguji fokus mereka.
Â
Ketiga, tes Simon, tes ini sangat mirip dengan tes Tata Ruang Stroop, tapi menggunakan balok berwarna, yaitu merah dan biru. Tes ini digunakan untuk menguji waktu respons ketika stimuli berada di lokasi yang tak terduga atau berlawanan.
Â
Peneliti menyimpulkan, kedua kelompok mencetak skor yang hampir sama pada tes pertama tapi secara keseluruhan pada tiga tes, monolingual tercatat tanggapannya lebih lambat.
Â
Otak bilingual lebih baik di dalam menjaga fokus, peneliti menyebut ini disebabkan karena pengalaman mereka secara teratur harus beralih di antara dua bahasa.
Â
"Bersama dengan bukti lain, penelitian kami menunjukkan dua bahasa tampaknya meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan perhatian," ujar salah seorang peneliti, Andrea Krott.
Â
Untuk itu, Krott dan rekan-rekannya ingin memahami lebih lanjut tentang bagaimana meningkatkan kemampuan fokus otak dan mempertahankan perhatian pada orang punya kemampuan dua bahasa
Â
"Hal ini sudah diketahui bahwa pengalaman berbicara bahasa lain mengubah struktur otak dan fungsinya," katanya.