Pameran Kontroversi Marc Jacobs Tutup New York Fashion Week
- Reuters
VIVA.co.id – Menutup pekan mode New York Fashion Week, desainer Marc Jacobs menampilkan koleksi musim semi 2017 dalam versi pelangi. Sementara yang paling menjadi sorotan dan menimbulkan kontroversi adalah gaya rambut yang dikenakan modelnya saat berlenggok di atas panggung. Â
Penata rambut Guido Palau mengatakan, bahwa gaya rambut gimbal pelangi atau warna-warni tersebut terinspirasi dari gaya tahun 1980-an. "Ini semua tentang warna dan volume, ini bukan tentang bentuk. Bentuknya abstrak, seperti yang mereka lakukan sendiri," katanya, seperti dilansir dari Pop Sugar. Â
Rambut gimbal warna-warni tersebut merupakan buatan tangan dan diwarnai oleh Jena Counts, pemilik toko Dreadlocks by Jena Etsy. Wol untuk rambut gimbal berasal dari tali tambang, sehingga harus dipotong dengan panjang yang dibutuhkan. Kemudian direbus, digulung, dimasukkan ke dalam cuka, dan dicat.
Dia menjelaskan, bahwa Jacobs ingin menggunakan banyak warna pastel dan ombre pada rambut gimbal itu. Akibatnya, dia harus mewarnainya selama beberapa kali selama satu bulan untuk mendapatkan warna yang tepat.
Dan dalam pameran busana Marc Jacobs, model Jourdan Dunn, Adriana Lima, Kendall Jenner, dan Gigi Hadid tampak mengenakan rambut gimbal warna-warni. Di luar penampilannya yang menarik perhatian, pameran itu menimbulkan kontroversi. Â
Itu karena gimbal berkaitan dengan budaya dan secara tradisional dimiliki oleh pria dan wanita berkulit hitam. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, gaya rambut orang kulit hitam, seperti gimbal dan cornrows berkembang dan ditiru oleh orang kulit putih. Sejumlah selebriti, seperti Katy Perry dan Kylie Jenner menerapkan gaya rambut tersebut dalam warna hitam yang trendi.
Sayangnya, ketika orang kulit hitam menerapkan gaya rambut tersebut justru dianggap negatif. Tahun lalu, Zendaya mengenakan gaya rambut ini di Oscar dan polisi fesyen, Giuliana Rancic berpendapat bahwa rambut Zendaya mirip rumput.
Sementara mengenai kontroversi rambut gimbal di pertunjukkan Jacobs, Palau menegaskan, pihaknya tidak menginginkan rambut tersebut akan ditiru. "Ini fantasi. Saya tidak berpikir bahwa wanita akan pulang ke rumah dan mencoba ini," kata Palau.
Menurut dia, tidak ada wanita atau laki-laki yang akan mengenakan rambut dengan gaya gimbal pelangi. Sebab, gaya rambut pelangi tidak realistis untuk dikenakan.
Banyak kreasi di panggung mode merupakan bentuk artistik dan tidak untuk ditiru, sehingga gaya rambut tersebut bukan soal tidak menghargai budaya. Namun banyak publik yang menyalahartikan bahwa Fashion Week sebagai tempat lahirnya gaya terbaru dan tren terkini.