Agustus 2016, Rupiah Keok dari Empat Mata Uang Ini

Rupiah melemah/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai tukar rupiah pada Agustus 2016 tercatat mengalami depresiasi terhadap empat mata uang dunia, yakni dolar Amerika Serikat, dolar Australia, yen Jepang, dan euro.

Kaleidoskop 2024: Rupiah Bergejolak Hampir Sentuh Rp 16.500 per Dolar AS

“Sepanjang Agustus, rupiah terdepresiasi,” ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 15 September 2016.

Mata uang Garuda terhadap dolar AS pada Agustus terdepresiasi sebesar satu persen. Level terendah rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap mata uang Paman Sam pada minggu kelima Agustus 2016, di level Rp13.237 per dolar AS.

Rupiah Menguat ke Rp 16.180 per Dolar AS di Akhir 2024

“Penyebabnya, dari kondisi Amerika Serikat. Terutama dari data pengangguran AS,” kata Sasmito.

Sementara terhadap dolar Australia, rupiah terdepresiasi sebesar 1,59 persen pada Agustus. Terhadap yen Jepang, mata uang Garuda pun terperosok 3,41 persen pada bulan yang sama Sementara terhadap euro, rupiah juga terdepresiasi sebesar 2,42 persen.

IHSG Jatuh ke Level 7.036 Terseret Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, Saham ANTM dan PGAS Konsisten Kinclong

Menurut Sasmito, kondisi terkini perekonomian negara tersebut pada akhirnya membuat laju rupiah tertekan. Misalnya, dari negara Eropa maupun euro yang mengalami perbaikan ekonomi, sehingga secara tidak langsung menekan pergerakan rupiah.

“Sehingga apresiasi terhadap rupiah juga kurang. Sedangkan dari yen, ini karena terpengaruh dari adanya intervensi di pasar,” ungkapnya.

Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta

Rupiah Menguat ke Rp 16.117 per Dolar AS di Akhir Tahun 2024

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Selasa, 31 Desember 2024.

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024