Sentimen Domestik Buat Rupiah Sulit Keluar Zona Merah
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini diperkirakan masih sulit keluar dari zona merah setelah kemarin ditutup melemah 37 poin (0,28 persen) ke Rp13.205 per dolar AS. Tekanan cenderung berasal dari sentimen dalam negeri yang membuat pasar cenderung melakukan aksi jual.
Menurut Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, kini rupiah sedang menguji level psikologis baru di area Rp13.200, apabila gagal bertahan, rupiah berpeluang mencari area support (target batas bawah) barunya dengan level Rp13.274 serta resistance (target batas atas) di Rp13.200 per dolar AS.
"Rupiah terus bergerak cenderung melemah. Adanya sentimen negatif dari domestik seperti pemangkasan laju PDB untuk RAPBN 2017 kembali membuat para pelaku pasar cenderung melakukan aksi jualnya," ujarnya di Jakarta, 15 September 2016.
Di samping itu, Reza menjelaskan laju dolar AS cenderung bergerak flat di mana para pelaku pasar terlihat menunggu pertemuan bank sentral di pekan mendatang.
"Pelemahan drastis terjadi pada Yen setelah BoJ belum memiliki rencana untuk melakukan pelonggaran moneter," tuturnya.
Sehingga, kata Reza, keadaan tersebut turut menekan obligasi Jepang dengan jangka waktu 25 tahun sehingga turut mengantarkan pelemahan Yen di level 103-an.
"Sebelumnya kami sampaikan laju rupiah cenderung bergerak melemah seiring melemahnya laju harga minyak mentah dunia," ujarnya.