Galaxy Note 7 Meledak, Samsung Tak Khawatir di Indonesia
- REUTERS/Albert Gea/Files
VIVA.co.id – Samsung Electronics Indonesia mengungkapkan, kasus meledaknya Galaxy Note 7 tak akan memengaruhi pemasaran terhadap produk Samsung lainnya di Indonesia. Perusahaan asal Korea Selatan itu tetap meluncurkan smartphone terbaru, Galaxy On 7 yang ditujukan untuk online generation.
Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, Seto Anggoro menegaskan, produk smartphone Samsung lainnya tak terdampak, menyusul kasus meledaknya Galaxy Note 7 hingga penarikan kembali (recall) perangkat tersebut secara global.
"Enggak ada hubungannya dengan (meledaknya) Note 7 pada On 7, karena beda segmen. Dan, tentu saja plan (rencana) juga sendiri-sendiri. Jadi, tidak ada efeknya," ujar Seto ditemui usai peluncuran Galaxy On 7 di Hotel Artotel, Thamrin, Jakarta, Selasa 13 September 2016.
Seto menjelaskan, penarikan kembali Galaxy Note 7 juga tak akan memengaruhi daya tarik pasar untuk membeli produk Samsung. Sebab, bila terjadi permasalahan, Samsung memiliki reaksi yang cukup tanggap kepada konsumen.
"Samsung cukup bereaksi. Justru, seharusnya itu turut menumbuhkan confident (kepercayaan) konsumen, karena Samsung bertanggung jawab dengan reaksi cepat dengan mengompensasinya," ucapnya.
Soal bentuk kompensasi terhadap pemesanan Galaxy Note 7 di Indonesia, Seto mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut, alasannya bukan kapasitasnya untuk mengeluarkan pernyataan itu.
"Untuk Indonesia, belum ada satu pun barang dari Note 7 yang diedarkan, atau diambil oleh konsumen," kata Seto.
Diberitakan sebelumnya, Galaxy Note 7 pertama kali diluncurkan secara global pada 2 Agustus 2016 di New York. Sementara diperkenalkan di Indonesia pada 23 Agustus 2016.
Namun, karena ada permasalahan di baterai Galaxy Note 7 hingga mudah meledak, setidaknya ada 35 keluhan soal baterai pada Galaxy Note 7. Hal itu membuat Samsung untuk memutuskan recall sekitar 2,5 juta unit yang telah dikapalkan di 10 negara. (asp)