BUMN Karya Didorong untuk Investasi di KEK Mandalika
- Istimewa
VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan sejumlah terobosan untuk mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Di antaranya, dengan mendorong BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur (BUMN karya) untuk terlibat langsung dalam percepatan pembangunan kawasan tersebut.
"Jadi, KEK Mandalika dipastikan berjalan sesuai rencana," kata Menteri BUMN Rini Soemarno, seperti dikutip dari keterangan tertulis, saat melakukan peletakan batu pertama Masjid Mandalika dan penyerahan hewan qurban di Lombok, NTB, Senin 12 September 2016.
Pemerintah, kata Rini, telah memiliki sejumlah alternatif untuk pembiayaan KEK Mandalika, salah satunya melalui opsi anggaran dari sinergi BUMN.
Salah satu BUMN yang terlibat dalam pembangunan KEK Mandalika adalah PT Wijaya Karya Tbk. Selain itu, sejumlah BUMN di bidang infrastruktur lainnya, seperti PT Pembangunan Perumahan Tbk, dan PT Waskita Karya Tbk, juga akan berinvestasi di destinasi wisata yang saat ini tengah tumbuh pesat tersebut.
Pada tahap awal, total kebutuhan anggaran pembangunan di KEK Mandalika Resort sekitar Rp3,3 triliun. Sebanyak Rp250 miliar, di antaranya sudah digelontorkan pemerintah melalui skema penanaman modal negara (PMN) pada akhir 2015. Sisa dari kebutuhan anggaran itulah yang antara lain, akan disiapkan melalui sinergi BUMN. "Sekarang, BUMN karya sudah masuk di KEK Mandalika," kata Rini.
Sementara itu, Direktur Utama ITDC, BUMN yang ditunjuk untuk mengelola KEK Mandalika, Abdulbar M. Mansoer mengatakan, dana Rp3,3 triliun itu bagian dari kebutuhan untuk mempersiapkan infrastruktur dasar dan fasilitas utama penunjang kawasan.
Manajemen baru ITDC yang baru ditugaskan oleh Kementerian BUMN sembilan bulan yang lalu itu, saat ini sudah menyelesaikan pembangunan tahap pertama instalasi pengolah air bersih dengan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Dalam beberapa bulan ke depan, instalasi pengolah air laut menjadi air bersih itu akan diuji coba. Diharapkan sudah beroperasi pada November tahun ini.
Selain itu, perseroan juga tengah membangun jalan di dalam kawasan KEK Mandalika, serta menata beberapa lokasi di antaranya pantai Kuta. "Kami juga sedang menyiapkan masterplan pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), di lahan seluas 60 hektare. Insya Allah, akhir tahun 2017 rampung," katanya.
Abdulbar juga mengatakan, pada akhir 2018, diharapkan di kawasan Mandalika Resort sudah siap sedikitnya 1.200 kamar hotel. Kamar-kamar hotel ini akan berasal dari investasi lima hotel bintang lima di dalam kawasan, di antaranya Pullman Eco Resort, JW Marriot, Club Med, dan Royal Tulip.
Sekretaris Daerah NTB H Rosiady Sayuti di tempat yang sama mengatakan, langkah ITDC yang membangun KEK Mandalika, dengan memulainya dengan mendirikan masjid adalah langkah tepat.
Rosiady optimistis melalui langkah awal yang tepat ini, ITDC dapat menyelesaikan pembangunan KEK Mandalika sesuai dengan rencana.
"Kami sangat mengapresiasi keseriusan Pemerintah pusat dan BUMN untuk membangun kawasan ini yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di NTB," ujarnya.