Melihat Persiapan Salat Idul Adha di Filipina
- REUTERS/Nyimas Laula
VIVA.co.id – Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan personel berseragam di lokasi yang ditetapkan sebagai area shalat Idul Adha di Wilayah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM) dalam mengantisipasi setiap upaya oleh kelompok-kelompok radikal untuk menyabotase ibadah.
Melansir situs Philstar, Minggu, 11 September 2016, pihak kepolisian mendapat informasi ada ancaman dari kelompok bandit Abu Sayyaf untuk mengganggu perayaan Hari Raya Kurban di daerah-daerah tertentu di Basilan dan Sulu. Keduanya di Mindanao, Filipina Selatan.
Batalion Angkatan Darat dari Divisi Infanteri 6 tampak menjaga di titik strategis sepanjang Cotabato-General Santos, jalan raya di tiga kota Maguindanao, di mana itu merupakan markas The Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) yang dilarang pemerintah.
Sementara, Kepolisian Daerah Mindanao menyebut lima kota di Provinsi Sulu menjadi fokus penjagaan di mana Abu Sayyaf dan pasukan pemerintah terlibat lebih dari 30 baku tembak dalam dua minggu terakhir.
Seorang ulama Sulu mengaku sangat khawatir tentang kemungkinan serangan Abu Sayyaf pada hari-H karena dua alasan. "Mengganggu perayaan khusyuk Idul Adha sekaligus membalas kematian rekan-rekannya yang berjumlah lebih dari 50 orang dalam pertemuan baru-baru ini," kata dia, yang tidak disebutkan identitasnya.
Namun demikian, pemerintahan Presiden Rodrigo Roa Duterte memandang bahwa Abu Sayyaf dan BIFF berbeda dalam tujuan revolusioner.
"BIFF bukanlah kelompok bengis bagaikan bandit seperti halnya Abu Sayyaf yang mengikrarkan diri kepada ISIS, dan juga menciptakan permusuhan terhadap warga non-Muslim," bunyi dari keterangan resmi militer Filipina.
Filipina menetapkan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Senin, 12 September sebagai libur nasional.