VIDEO: Detik-detik Pesawat Pemburu Asteroid Meluncur
- www.space.com/NASA
VIVA.co.id – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya meluncurkan misi pengambilan sampel ke asteroid pertama mereka.
Misi yang mengirimkan pesawat The Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer (OSIRIS-REx) ke asteroid Bennu diluncurkan dari fasilitas peluncuran Cape Canaveral Air Force Station di Florida, Amerika Serikat, pada Kamis, 8 September waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia.
"Hari ini, kita merayakan tonggak sejarah untuk misi yang luar biasa ini dan tim misi ini," kata pejabat NASA, Charles Bolden dikutip dari situs NASA, Jumat, 9 September 2016.
Bolden mengatakan tim NASA sangat senang dengan kemajuan misi ini. Sebab, misi OSIRIS-REX bakal memberikan informasi tentang asal-usul Tata Surya.
Peluncuran pesawat OSIRIS-REX melalui roket United Launch Alliance Atlas V. Dijadwalkan pesawat akan memisahkan diri dari roket tersebut setelah mencapai orbit dan lapisan surya pesawat itu akan dipasang dan mendayai pesawat.
"Dengan suksesnya peluncuran hari ini, pesawat OSIRIS-REx menandai perjalanan eksplorasi ke Bennu. Saya tak bisa mengatakan lebih bangga pada tim yang membuat misi ini menjadi kenyataan dan saya tak sabar melihat apa yang akan kita temukan di Bennu," ujar Dante Lauretta, peneliti utama OSIRIS-REx yang berasal dari Universiry of Arizona, Tuscon, Amerika Serikat.
Misi ini akan mencari benih-benih kehidupan di asteroid dekat Bumi, Bennu. Misi ini akan mengambil sampel dari asteroid Bennu dan kemudian membawa kembali ke Bumi untuk didalami kemungkinan benih-benih kehidupan di sana. Misi ini menghabiskan dana US$800 juta.
Pesawat OSIRIS-REx akan menjalankan misi selama dua tahun untuk mendekati asteroid Bennu pada Juli 2018. Asteroid ini lebarnya mencapai 500 meter. Setelah mendekati, mengambil sampel asteroid, dijadwalkan pesawat akan mengirim sampel ke Bumi pada September 2023.
Tercatat, misi OSIRIS-REx bukan merupakan misi mengambil sampel asteroid pertama kali dalam sejarah. Sebelumnya, misi pengambilan sampel batu antariksa dilakukan oleh Jepang melalui misi Hayabusa.
Misi Hayabusa itu berhasil mengirimkan kembali bagian kecil dari asteroid Itokawa pada 2010. Berhasil, kemudian Jepang mengirimkan misi kedua, Hayabusa 2 pada Desember 2014 untuk mengambil sampel dari asteroid yang berbeda. (ase)