BI Beri Sinyal Kebijakan Moneter Diperlonggar

Gubernur BI Agus Martowardojo ketika memberikan keterangan pers.
Sumber :
  • ANTARA/ Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memberikan sinyal akan kembali melonggarkan kebijakan moneternya dengan tetap mencermati perkembangan eksternal maupun internal dalam dua bulan ke depan.

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

"BI sampaikan, ada kemungkinan pelonggaran moneter," ujar Agus saat ditemui di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat 9 September 2016.

Agus mengatakan, secara umum sejumlah indikator perekonomian domestik mulai bergairah. Misalnya, laju inflasi yang terjaga di kisaran 2,79 persen, neraca perdagangan yang masih mengalami surplus, sampai dengan cadangan devisa yang meningkat.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

Meski begitu, dari sisi eksternal pun harus tetap dicermati. Seperti perkembangan ekonomi Tiongkok, dan data perekonomian Amerika Serikat. Selain itu, risiko konflik geo politik, serta terorisme pun juga tetap harus diwaspadai.

Namun, apabila data-data perekonomian Indonesia dan global pada dua bulan ke depan menunjukkan sinyal positif, mantan Menteri Keuangan itu menegaskan, ruang pelonggaran kebijakan moneter pun akan tetap terbuka.

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

"Secara umum kondisi likuiditas saat ini dalam kondisi yang cukup longgar. Kalau seandainya data September atau Oktober data mendukung, mungkin kami akan ambil posisi moneter yang lebih longgar," katanya.

Inflasi terkendali, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Pengendalian Inflasi pada Momen Natal dan Tahun Baru

Peran Pemerintah dalam menjaga ketersediaan barang/jasa, menjamin distribusinya lancar, yang berefek pada stabilitas ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
26 Desember 2024