Istri, Penyebab Itang Yunasz Jadi Perancang Busana Muslim
- Viva.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Konsistensi Itang Yunasz selama 32 tahun menjadi perancang busana memang sudah tidak diragukan lagi. Itang terus berkarya dengan koleksi terbaiknya dan selalu sukses diterima masyarakat.
Perjalanan kreatif Itang di bidang busana dimulai sejak debutnya sebagai salah satu juara Lomba Perancang Muda Indonesia pada tahun 1981. Sejak itu, Itang mendirikan sebuah perusahaan untuk mewadahi kreativitasnya, dengan nama PT Yunasz Astabrata dan merek dagang Itang Yunasz.
Seiring dengan perkembangan tren busana muslim, PT Yunasz Astabrata lebih memfokuskan usaha dagang memproduksi busana muslim. Itang meyakini bahwa industri busana muslim sangat menjanjikan.
Awal mula Itang mendedikasikan dirinya sebagai perancang busana muslim, karena sang istri, Yeni Mulyani, memutuskan untuk berhijab selepas melahirkan anak kedua pada tahun 2000. Itang sempat ragu dan khawatir untuk mulai terjun ke rancangan busana muslim, tapi dia meyakini telah diberikan banyak kemudahan dalam menjalankannya oleh Allah SWT.
Itang menegaskan bahwa ide merancang busana muslim didapatkan dari ketekunannya mengikuti tren mode dunia.
"Saya telah melahirkan beberapa second line dengan berbagai pilihan. Saya menekuni segmen busana muslim sebagai bentuk giving kepada banyak orang untuk tampil Islami sekaligus modern," ujar Itang Yunasz kepada VIVA.co.id, Kamis, 7 September 2016.
Dia menambahkan bahwa label pertama yang dirilisnya bernama Tatum. Busana tersebut menargetkan para profesional yang bekerja di lingkungan perkantoran. Kemudian label lainnya, Preview Itang Yunasz yang hanya fokus untuk baju koko pria.
Alasan pria berdarang Minang itu merancang baju koko, karena melihat ada peluang bisnis yang besar. Saat itu, almarhum Ustad Jefri Al Buchori atau Uje sedang naik daun.
Kemudian lebel berikutnya adalah Kamilaa, yang membidik pangsa pasar menengah ke bawah dan diproduksi secara massal. Dan pada awal Ramadan tahun 2014, Itang merilis label Moschait by Itang Yunasz yang tujuannya memberikan inspirasi bagi wanita muslim berusia 25-35 tahun.
Dalam setiap rancangannya, pria berusia 57 tahun ini tak melupakan keunikan budaya negeri. Rancangannya juga selalu unik dan berbeda, karena ikon desainer busana muslim itu memiliki kemampuan tinggi dalam menangani motif cetak.