Kisah Anak Pengidap Kanker yang Alami Salah Diagnosis
- Pixabay
VIVA.co.id – Masyarakat sepenuhnya percaya dokter sebagai seorang ahli medis. Namun apa jadinya jika ternyata dokter juga salah mendiagnosis penyakit. Hati terasa sakit ketika mendengar kabar buah hati menderita penyakit, terlebih lagi jika ternyata dokter salah mendiagnosis dan yang ditemukan justru si buah hati mengidap penyakit serius.
Pengalaman tersebut dialami Cahyadi, orangtua dari pasien kanker anak yang berasal dari Kalimantan. Ia menuturkan bahwa pada awalnya, dokter di fasilitas kesehatan primer, mendiagnosis sang buah hati mengidap maag akut.
"Awalnya saya lihat ada kejanggalan pada tubuh anak saya, akhirnya periksa ke fasilitas kesehatan primer karena prosedurnya harus seperti itu. Saya pergi ke RS terdekat dan anak saya didiagnosa maag akut," ujarnya yang ditemui di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2016.
Ia menyebutkan, usai didiagnosis penyakit tersebut, dokter menyarankan untuk berkonsultasi dengan psikiater. Namun, dengan pemikiran kritis, ia akhirnya memilih untuk berobat ke negera tetangga, Kota Kuching, Malaysia.
"Di sana ke ahli saraf dan akhirnya didiagnosa kanker otak. Saat itu usia anak saya tujuh tahun dan diberikan pemaparan dari dokternya mengenai peluang sembuh dan lain sebagainya. Di sini saya merasa bagaimana bisa anak saya kanker otak malah didiagnosa maag akut?" ucapnya.
Kendati demikian, Cahyadi dan sang buah hati kini sudah ditangani di RS Kanker Dharmais dengan pelayanan yang dirasa cukup memuaskan. Ia juga telah menggunakan pelayanan JKN untuk membayar pengobatan si kecil di rumah sakit tersebut.
"Dari Kuching dirujuk lagi ke rumah sakit nasional di Indonesia yang cukup memadai. Akhirnya anak saya berobat di RS kanker Dharmais, Jakarta dengan pelayanan jasa dan pembayaran yang sudah cukup baik," kata dia.