Holding BUMN Sektoral Selesai Sebelum Akhir 2016
- Shintaloka Pradita Sicca/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pembentukan Holding BUMN Indonesia selesai sebelum akhir tahun 2016. Kali ini dipastikan tak ada bentuk super Holding BUMN seperti Khazanah di Malaysia dan Temasek di Singapura.
Hal ini disampaikan Menteri BUMN, Rini Soemarno di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta, Kamis 8 September 2016. Rini mengatakan bahwa Holding BUMN akan dilakukan per sektor atau disebut Holding BUMN Sektoral.
"Tentunya dengan proses dan hasil-hasil, kalau kita sudah membuat sektoral holding perkembanganya bagaimana nanti yang pertama ditekankan adalah bagaimana BUMN terus dapat mendorong perekonomian Indonesia menjadi agen pembangunan. Rata-rata (selesai) sebelum akhir tahun," ujar Rini.
Ia menambahkan, Peraturan Pemerintah (PP) 44 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara kepada BUMN yang akan mengatur Holding selesai dalam waktu dekat. Melalui Holding BUMN, Rini yakin akan dapat meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia di internasional.
"Kita harus memakai kekuatan modal di dalam (negeri) dan nanti harus leveraging. Struktur holding menjadi sangat penting," kata Rini.
Seperti diketahui pemerintah sebelumnya, merencanakan Holding BUMN untuk enam sektor menjadi lima sektor. Kelima sektor yang direncanakan dibentuk adalah sektor BUMN Energi, BUMN Infrastruktur Jalan Tol, BUMN Perumahan, BUMN Pertambangan dan BUMN Jasa Keuangan.
Menteri Rini mengungkapkan bahwa rencana pembentukan holding yang dibatalkan untuk dibentuk adalah BUMN di sektor Engineering, Procurement and Construction (EPC) atau BUMN Konstruksi.