Tiongkok Bakal Jadi Investor Terbesar RI

Ketum Kadin, Rosan Perkasa Roeslani.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, Tiongkok bakal menjadi investor asing terbesar di Indonesia pada satu dasawarsa mendatang.

OJK Gandeng Penegak Hukum Kejar Mantan Bos Investree di Luar Negeri

Pernyataan itu disampaikan Rosan, menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo, saat bertemu ratusan pengusaha Negeri Tirai Bambu, pada Forum Bisnis Indonesia -Tiongkok di Shanghai, Tiongkok, akhir pekan lalu.

"Komitmen Presiden Jokowi untuk memangkas jalur birokrasi dan pengurusan izin telah menumbuhkan harapan besar bagi kalangan pengusaha Tiongkok. Mereka sangat antusias untuk meningkatkan investasi di Indonesia," kata Rosan di Jakarta, seperti dikutip dari keterangan persnya, Rabu 7 September 2016.

Bank Indonesia Resmi Luncurkan Central Counterparty, Begini Perannya Perkuat Industri Keuangan

Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi secara langsung memberikan jaminan kepada pengusaha Tiongkok mengenai berbagai kemudahan investasi seperti Layanan Izin Investasi 3 Jam, Layanan Jalur Hijau, Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK), dan regulasi investasi yang lebih terbuka melalui perbaikan Daftar Negatif Investasi (DNI) untuk  mempermudah arus masuk investasi Tiongkok ke dalam negeri.

"Memang masih ada kendala, terutama  bahasa dan kemitraan. Tapi, saya yakin hal itu akan dapat teratasi. Satu hal yang harus dicermati adalah Indonesia kini menjadi salah satu negara tujuan investasi paling menarik bagi Tiongkok," kata Rosan. 

BRI Borong 11 Penghargaan Finance Asia, Sunarso Dinobatkan Jadi The Best CEO

Mengutip data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dia mengatakan, realisasi investasi asing pada triwulan II 2016, menunjukkan bahwa Tiongkok kini berada pada urutan keempat, setelah Singapura, Jepang, dan Hong Kong. 

"Investasi Tiongkok naik sangat signifikan. Pencapaian Tiongkok melampaui Malaysia, yang nilai investasinya US$393 juta dan Belanda US$346 juta," jelas Rosan.

Dikatakan, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dapat berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi global. 

"Tekad pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih terbuka dan kompetitif harus didukung," katanya. (asp)

Ilustrasi - Modus penipuan menggunakan sistem aplikasi melalui ponsel.

Kolaborasi Lintas Sektor Perangi Penipuan Online yang Kian Marak

Kasus penipuan online semakin meningkat, sehingga masyarakat diimbau untuk lebih waspada saat berselancar di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024