Bea Cukai Melaksanakan Patkor Kastima
VIVA.co.id – Bea Cukai dan Jabatan Kastam Diraja Malaysia melaksanakan pembukaan operasi laut Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia Malaysia (Patkor Kastima) Rabu 7 September 2016 di Kompleks Penguatkuasaan Kastam Sg. Pulai, Johor, Malaysia.
Kegiatan tahunan yang dimulai sejak 24 Juli 1994 ini bertujuan untuk meningkatkan penegakan undang-undang kepabeanan kedua negara, menjalin kerjasama dalam melaksanakan patroli laut -baik secara terkoordinasi maupun patroli laut rutin, dan sebagai upaya preventif maupun represif untuk mengganyang perdagangan ilegal dan penyelundupan barang ilegal di perairan Selat Melaka.
Tahun ini, berdasarkan hasilrapatpersiapanpelaksanaanPatkorKastima di Johor Bahru, Malaysia, Rabu 1 September 2016 disepakati bahwa Patkor Kastima 22akan dilaksanakan 2 kali. Pertama, Patkor Kastima 22A, diselenggarakan pada tanggal 7-21September 2016. Kedua, Patkor Kastima 22B, diselenggarakan pada bulan November 2016, dan akan diakhiri dengan upacara penutupan di Dumai.
Bea Cukai, pada patroli ini, melibatkan unsur kapal patroli berupa 2 speed boat, 5 fast patrol boat 28 meter, dan 1 fast patrol boat 60 meter. Sedangkan armada Kastam Malaysia diperkuat dengan 4 kapal perantas dan 6 kapal penumpas. Di wilayah Indonesia,kapal-kapal tersebut akan beroperasidi 5 sektor, yaitu mulai dari perairan Kuala Langsa, Belawan, Tanjung Balai Asahan, Tanjung Sinaboy, Tanjung Parit, hingga Batam. Adapun di wilayah Malaysia, sektor operasi dimulai dari perairan Langkawi, Pulau Pinang, Lumut, Pelabuhan Klang, Port Dickson, Muar, hingga Sungai Pulai. Selama kegiatan patroli, akan dilaksanakan pertukaran personil sebanyak 5 orang dari masing-masing negara. Hal ini dilaksanakan dalam rangka mempermudah komunikasi dan pertukaran informasi, serta untuk menambah pengetahuan masing-masing unsur.
Perlu diketahui bahwa sepanjang tahun 2012 hingga 2015, operasi Patkor Kastima telah berhasil menindak32 kasus penyelundupan bahan makanan pokok, barang elektronik, ballpress, barang campuran (elektronik, kendaraan bermotor, dan kosmetik), ammonium nitrat, ekspor timah, kayu, hasil laut, serta narkotika dan psikotropika. Operasi ini juga diyakini dapatmemberikan detterent effect(efekpencegahan) yang cukupefektif, bagi para penyelundup dan oknum-oknum yang akan melakukan pelanggaran di bidang kepabeanan. (webtorial)