Ekonomi Singapura Semakin Melambat Tahun Depan
- facebook.com/marinabaysands
VIVA.co.id – Terus membaiknya kondisi ekonomi Indonesia tahun ini, dari dampak melambatnya ekonomi global, ternyata tidak dirasakan negara tetangga Singapura. Di mana pertumbuhan ekonomi Singapura, sepanjang kuartal II 2016 hanya tumbuh 2,1 persen dan kuartal III tahun ini diperkirakan hanya sebesar 1,7 persen.
Dilansir dari laman CNBC, Rabu 7 September 2016, menyebutkan Otoritas Moneter Singapura (MAS) sepanjang tahun ini hanya memperkirakan pertumbuhan ekonominya sebesar 1-2 persen. Dengan perkiraan inflasi di kisaran Nol persen hingga 1,0 persen dan inflasi inti sekitar satu persen.
Sementara itu, untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi 2017, sejumlah ekonom dan otoritas moneter Singapura memperkirakan ekonomi hanya akan tumbuh 1,8 persen, atau turun dari proyeksi sebelumnya yang diperkirakan sebesar 2,1 persen.
Dari survei tersebut, sebagian besar ekonom memperkirakan pada 2017, ekonomi Singapura hanya tumbuh di kisaran 1,0 persen hingga 1,9 persen. Angka tersebut, jauh lebih rendah dari survei sebelumnya yang ada di kisaran 2,0 persen hingga 2,9 persen.
Untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini, ekonom masih mengharapkan sektor manufaktur akan tumbuh 0,7 persen, atau naik dari perkiraan sebelumnya yang tumbuh nol persen. Hal itu juga diharapkan diimbangi sektor keuangan dan asuransi yang tumbuh 2,0 persen, atau turun dari survei sebelumnya sebesar 2,9 persen.
Sedangkan untuk konsumsi masyarakat Singapura, ekonom memperkirakan tumbuh sebesar tiga persen, atau naik dari perkirakan survei sebelumnya yang sebesar 2,5 persen.
Sementara itu, untuk inflasi sepanjang 2016, ekonom memperkirakan sebesar 0,5 persen, atau sedikit meningkat dibandingkan survei sebelumnya yang sebesar 0,4 persen. Sedangkan inflasi inti, diperkirakan mencapai 1,0 persen, atau naik dari survei sebelumnya sebesar 0,8 persen. (asp)