2017, Pertamax dan Bioetanol Bakal Dicampur
- VIVA.co.id/Dian Tami
VIVA.co.id – PT Pertamina (Persero) menyatakan akan mencampur bahan bakar Pertamax dan Pertamax Plus dengan bioetanol pada tahun 2017. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan bakar pertamax lebih baik dengan adanya peningkatan Research Octane Number (RON).Â
Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, pencampuran Pertamax dengan bioetanol merupakan lanjutan program pemerintah dalam mencampur biodiesel dengan solar.Â
"Memang maunya begitu (tahun 2017), pemerintah setelah ada bio solar mintanya bio etanol. Nah kembali, harga etanol dibandingkan dengan harga gasoline, apakah itu Ron 92 atau Ron 95, lebih tinggi," ujarnya di Jakarta, Rabu, 7 September 2016.Â
Untuk itu, perlu insentif dari pemerintah untuk mensubsidi bioetanol agar nantinya pada 2017 betul-betul dapat terlaksana. "Ya lumayan sih, bedanya per liternya itu hampir Rp1.000, makanya kalau kemudian minta cuma dua persen (campuran) jadi enggak beda banyak kan, pilihannya apakah naikkan harga atau subsidi," kata dia.
Ia mengatakan, bahwa campuran bioetanol dalam BBM jenis BBM Pertamax akan menambah kualitas dan gas buang dari bahan bakar yang tentunya akan lebih bersih dan ramah lingkungan. "Sebetulnya campuran dengan etanol itu bagus, karena menaikkan Ron," ujarnya menjelaskan.
Jika tidak disubsidi, pihak pertamina ingin cukai impor dari bioetanol yang sebetulnya juga merupakan bahan minuman keras untuk dikurangi. Agar harga bahan bakar tersebut lebih terjangkau.Â
"Sebetulnya, ada satu parameter yang lebih murah, kami lagi ngajukan, ini kan etanol ini kan dianggap sebagai bahan buat minuman keras. Nah kalau buat peredarannya diawasi, jadi kami ajukan toleransi, kalau untuk minuman (keras) tetaplah cukai dan segala, itu berlaku. Tapi kalau untuk BBM, jangan sampai kena cukai, gitu lho."Â
Ramah lingkungan
Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan konservasi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana mengatakan, pencampuran Pertamax dan Pertamax Plus dengan bioetanol dilakukan untuk mendorong penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang lebih ramah lingkungan.Â
"Jadi, berdasarkan pembicaraan dengan pertamina, (pencampuran bioetanol) akan difokuskan pada Pertamax dan Pertamax Plus," kata Rida di DPR, Selasa, 6 September 2016.Â
Kementerian ESDM mengajukan subsidi bioetanol untuk dicampurkan pada BBMÂ jenis Pertamax sebesar Rp225 miliar, yang diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Menurut dia, dengan subsidi sebesar Rp225 miliar, ada sebanyak 50 ribu Kilo Liter etanol untuk dicampurkan ke Pertamax dan Pertamax Plus.Â
(mus)