Melongok Persiapan Peluncuran Pesawat Pemburu Asteroid
Rabu, 7 September 2016 - 09:50 WIB
Sumber :
- NASA
VIVA.co.id – Peluncuran Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security, Regolith Explorer (OSIRIS-REx) segera dilakukan pada Kamis malam waktu Amerika Serikat, 8 September 2016. Misi pesawat tersebut khusus menjadi 'pemburu' asteroid Bennu yang diduga akan mengancam Bumi di masa mendatang.
Kepastian jadwal peluncuran OSIRIS-REx disampaikan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Peluncuran akan dilakukan melalui wahana antariksa itu di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. NASA mengatakan tak ada kendala untuk menunda peluncuran.
Â
Dilansir dari Space, Rabu, 7 September 2016, roket United Launch Alliance (ULA) Atlas V yang mengangkut OSIRIS-REx dilaporkan siap untuk mendorong pesawat antariksa NASA itu menuju ruang hampa.
Â
"Roket Atlas V dan berbagai peralatan (dalam kondisi) siap, pemerintah dan kontraktor tim gabungan juga siap untuk meluncurkan misi mengambil sampel asteroid yang fantastis ini," ucap Manager Peluncuran NASA di Kennedy Space Center, Tim Dunn.
Â
Berdasarkan prakiraan cuaca oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, saat meluncurkan OSIRIS-REx nanti cuacanya 80 persen mendukung peluncuran pesawat antariksa NASA ini ke luar angkasa. NASA mengatakan, kesiapan roket dan OSIRIS-REx terbilang aman untuk peluncuran, sehingga badan antariksa itu tak khawatir bakal terjadi ledakan seperti roket Falcon 9 pada pekan lalu.
Â
"Kami tidak memiliki kerusakan atau kekhawatiran yang diidentifikasi seperti insiden (meledaknya roket Falcon 9) pekan lalu," ungkap Manager Program Untuk Misi NASA di ULA, Scott Messer.
Â
Pembuatan OSIRIS-REx menelan anggaran hingga US$800 juta atau Rp10 triliun. Setelah meluncur, pesawat antariksa tersebut akan menuju sebuah asteroid Bennu yang punya lebar 500 meter. Diperkirakan OSIRIS-REx akan sampai di batu antariksa itu pada 2018.
Â
NASA mengandalkan misi OSIRIS-REx untuk mengambil sampel dan bahan batu luar angkasa tersebut untuk dibawa ke Bumi pada September 2023.
Â
Ilmuwan menduga Bennu merupakan 'pelabuhan' yang mengandung karbon organik, sebuah unsur untuk membangun kehidupan. Dengan demikian, ilmuwan akan mengetahui memberikan informasi batu antariksa dengan batu yang ada di Bumi.
Â
Selain itu, Bennu juga berpotensi akan mengancam Bumi pada masa mendatang. Sehingga dalam misi ini, ingin mengetahui bagaimana batuan luar angkasa yang mengorbit mengarah ke Bumi.
Â
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Berdasarkan prakiraan cuaca oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, saat meluncurkan OSIRIS-REx nanti cuacanya 80 persen mendukung peluncuran pesawat antariksa NASA ini ke luar angkasa. NASA mengatakan, kesiapan roket dan OSIRIS-REx terbilang aman untuk peluncuran, sehingga badan antariksa itu tak khawatir bakal terjadi ledakan seperti roket Falcon 9 pada pekan lalu.