Cerita Elma Theana soal Aspat di Padepokan Gatot Brajamusti
- Antara Foto
VIVA.co.id – Hampir sembilan tahun Elma Theana menjadi murid dari Gatot Brajamusti. Elma mengaku diperkenalkan aspat di Padepokan Brajamusti. Menurut Elma, aspat bukanlah suatu yang baru di padepokan yang dipimpim Gatot tersebut.
"Yang namanya aspat itu di padepokan bukan suatu yang aneh. Cuma sekali, bukan terus-terusan," kata Elma saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Elma menyatakan aspat dipakai untuk ritual sebagai media menyatukan manusia dengan jin. Tapi tidak dilakukan setiap hari. "Itu mediasi saat kita berhubungan dengan jin, bukan kita makan kayak sabu begitu. Ya kayak orang merokok begitu, cuma yang jumlah ganjil-ganjil saja, 1,3,dan 5 terus ada bacaannya, enggak kayak orang lagi nyabu yang mesti berkali-kali," ungkap Elma.
Aspat dijelaskan juga sebagai jenis narkoba. Elma merasa dibohongi dan kecewa. “Kalau dari awal tahu dicekokin sabu, saya enggak mau. Kan dibilangnya aspat,” ungkapnya. Elma telah meninggalkan padepokan sejak lima tahun yang lalu. Elma memutuskan pergi karena menyadari ada sesuatu yang ganjil dalam ajaran Gatot.
"Setelah saya menyadari dan keluar dari sana, saya melihat di mana tidak sesuai dengan aqidah, banyak yang menyimpang," ujarnya.
Ia pun meluruskan bahwa selama sembilan tahun menjadi murid Gatot, bukan berarti dirinya tinggal di padepokan setiap hari. "Saya di sana cuma tiga bulan. Kemudian Reza datang, dan saya datang cuma seminggu atau bahkan sebulan sekali," ungkapnya.