Penumbuk Partikel Tuhan Dapat Sokongan Tenaga Baru
VIVA.co.id – Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) mendapat tambahan tenaga baru. Organisasi riset ternama Eropa itu mendapatkan sokongan dari peneliti Huddersfield University, Inggris, untuk meningkatkan kemampuan fasilitas Penumbuk Hadron Raksasa (LHC). Peneliti tersebut akan turut dalam meningkatkan bagian dari LHC.
Diketahui LHC merupakan fasilitas penumbuk raksasa yang menemukan Partikel Tuhan beberapa tahun lalu. Lokasi LHC ada di bawah tanah di perbatasan Perancis antara Swiss, Jenewa. Fasilitas LHC dibuat oleh CERN.
Untuk meningkatkan kemampuan LHC, peneliti Huddersfield University telah diberikan dana 640 ribu Poundsterling oleh CERN dan UK Science and Technologies Facilities Council (STFC).
Dikutip dari Laboratory News, Senin 5 September 2016, dengan demikian, CERN akan meningkatkan sejumlah data eksperimen yang bisa meningkatkan kilauan LHC. Untuk meningkatkan kemampuan LHC, sistem harus ditingkatkan. Salah satunya yang harus dikembangkan yaitu sistem kolimator.
Kolimator berfungsi memastikan pancaran partikel yang dipercepat saat mengelilingi LHC tak bisa membelok. Caranya yaitu dengan menyerap partikel liar, hal ini dilakukan bertujuan mencegah kerusakan pada LHC.
Dalam proses akselerasi, kolimator mengikis partikel yang telah keluar jalur. Tujuannya untuk mencegah kerusakan pada balok pipa LHC.
Nah, peneliti universitas tersebut meyakini dengan memperbaiki desain kolimator dengan menambahkan beberapa sensor.
Desain kolimator yang ada saat ini yaitu punya dua bentuk rahang berlawanan yang dibuat dari serat karbon dan diperkuat dengan komposit karbon.
"Simulasi dan pengalaman operasional menunjukkan ‘rahang’ bisa kehilangan kelurusan selama periode operasi panjang dan selama dampak sangat enerjik yang mempengaruhi kinerja dan efisiensi," jelas Simor Fletcher, doktor dari Centre for Precision Technology dari University of Huddersfield.
Untuk mencapai hal itu, kata Fletcher, peneliti mengusulkan penambahan sensor yang mana akan membawa semua distorsi. Peneliti juga akan merancang dan memasang beberapa peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem atau disebut aktuator. Fungsi akuator dalam konteks ini akan merusak bentuk rahang itu dan membuatnya menjadi lurus kembali.
Peneliti disebutkan akan menjalankan misi peningkatan itu selama periode tiga tahun riset. Harapannya nanti dalam periode itu bisa menghasilkan purwarupa kolimator baru.
Untuk purwarupa nantinya akan dikembangkan di universitas tersebut dengan memanfaatkan penggunaan fasilitas bengkel mesin dan metrologi serta bantuan dari perusahaan lokal.