Ini Negara dengan Nilai Mata Uang di Bawah Rupiah
- U-Report
VIVA.co.id – Seperti yang telah diketahui, Indonesia merupakan salah satu dari sekian negara yang tergolong sebagai negara berkembang di dunia. Perkembangan Indonesia memang naik turun baik dalam banyak aspek, seperti di bidang ekonomi, sosial, budaya, hukum, politik, dan lainnya.
Semua masalah yang sedang dialami suatu negara, akan memengaruhi stabilitas ekonomi. Hal ini juga berlaku pula untuk Indonesia, di mana geliat ekonominya yang tampak naik turun dalam hal nilai tukar mata uangnya. Gejolak dinamika nilai tukar mata uang rupiah, bisa dikatakan semakin menurun dibandingkan selama dua dasawarsa terakhir karena banyak faktor penyebabnya.
Kondisi rupiah memang menjadi mata uang yang rendah dibandingkan dengan mata uang negara lain, termasuk di wilayah negara tetangga yang berdekatan langsung dengan Indonesia.
Namun, kondisi ini bukan menjadi alasan untuk tidak bangga dalam berbangsa Indonesia. Mencintai mata uang rupiah sangat penting apapun kondisinya. Mata uang yang rendah akan dianggap sebagai mata uang yang paling murah, yang biasanya juga turut memengaruhi daya tarik negara lain.
Namun, ternyata Indonesia tidak sendiri. Masih ada beberapa negara lain di dunia, yang memiliki nilai tukar mata uang rendah, bahkan lebih rendah dari Rupiah Indonesia.
1. Belarus Ruble
Mata uang negara Belarus adalah Belarus Ruble. Belarus merupakan salah satu negara yang posisinya berada di kawasan benua biru, tepatnya Eropa Timur.
Meskipun negara ini berdekatan dengan negara-negara Eropa maju dengan nilai tukar mata uang tinggi, namun ternyata nilai tukar Belarus Ruble lebih rendah dibandingkan mata uang Rupiah Indonesia.
Nilai tukar dengan Dollar AS sempat mencapai 17.510 Belarus Ruble per dolarnya. Sedangkan jika dibandingkan dengan Indonesia, 1 Rupiah sempat berada pada nilai 1,23 Belarus Ruble.
Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Menghambat Kamu Jadi Orang Kaya
2. Sao Tome Dobra
Sao Tome & Principe merupakan negara terpencil yang mungkin belum sering terdengar. Negara ini berposisi di wilayah benua Afrika bagian tengah. Mata uang yang berlaku di negara tersebut adalah Sao Tome Dobra.
Nilai tukar terhadap dolar AS pernah menembus pada kisaran nilai 21.690 Sao Tome Dobra. Jadi, bila dibandingkan dengan Indonesia, Nilai tukar Rupiah rakan lebih besar, yakni 1,54 Sao Tome Dobra untuk tiap 1 Rupiah.
3. Vietnam Dong
Vietnam merupakan salah satu negara tetangga Indonesia yang terletak di wilayah Asia tenggara. Vietnam memiliki nama mata uang Vietnam Dong. Nilai 1 dolar AS pernah setara dengan 22.487 Vietnam Dong dan 1 Rupiah setara pula dengan 1,59 Vietnam Dong. Hal ini membuktikan bahwa mata uang Vietnam memiliki nilai lebih rendah dibandingkan Rupiah yang dimiliki Indonesia.
Baca Juga:10 Media Online untuk Melakukan Promosi Bisnis
4. Riyal Iran
Iran merupakan negara yang Asia yang berdekatan dengan daerah Timur Tengah. Iran merupakan salah satu negara Asia yang juga memiliki nilai tukar mata uang lebih rendah daripada rupiah.
Stabilitas ekonomi di negara ini banyak diintervensi dengan kondisi sosial politik di dalamnya. Kisaran mata uang Riyal Iran pernah mencapai 29.955 per dolar A. Nilai ini hampir mendekati angka 30.000 Riyal, sehingga jika dibandingkan dengan mata uang rupiah, akan bernilai 2,11 Riyal Iran per 1 Rupiahnya.
5. Dolar Zimbabwe
Negara Zimbabwe merupakan negara yang berada di benua hitam Afrika. Seperti diketahui, Zimbabwe pernah berkecamuk dengan perang saudara serta mengalami inflasi yang cukup parah.
Inflasi yang tinggi membuat mata uang di negara ini semakin tidak berharga. Nilai matau uang dolar Zimbabwe sangat rendah, bahkan jauh di bawah mata uang Rupiah. pernah diketahui bahwa 18.000 Rupiah bisa dihargai setara dengan 500 juta Dolar Zimbabwe.
Baca Juga: Tukar Uang Di Money Changer, Apa Bedanya Dengan Forex?
Cintai Rupiah Indonesia
Mencintai Rupiah dan produk-produk dalam negeri akan membawa tingkat ekonomi menjadi lebih baik. Gunakan selalu mata uang rupiah, agar penggunaannya lebih bernilai dibandingkan dengan mata uang nilai, baik ketika itu bertransaksi maupun melakukan investasi.
Menggunakan produk dalam negeri akan semakin meningkatkan geliat ekonomi rakyat Indonesia, terutama bagi mereka yang menjalankan usaha pada sektor usaha kecil dan menengah. Semakin baik kondisi perekonomian Indonesia, semakin kondusif sosial perekonomiannya, maka nilai tukar rupiah akan menjadi lebih stabil.
Baca Juga: 5 Langkah Mengatur Keuangan Rumah Tangga
(asp)