Meski Sulit, Menko Darmin Pede Rkonomi RI Tumbuh 5,2 % 2016

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memutuskan untuk merevisi target pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016, sebesar 5,2 persen menjadi 5,1 persen. 

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Ini memperhitungkan dampak dari pemotongan anggaran, yang mampu mengurangi 0,1 persen angka pertumbuhan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, meskipun sulit, dia tetap optimistis target yang sudah ditetapkan dalam APBN-P 2016 bisa tercapai.

Sri Mulyani Janjikan Insentif ke Perusahaan Peduli Perubahan Iklim

"Saya tetap menganggap masih bisalah 5,2 persen," ujar Darmin, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 2 September 2016.

Keyakinan Darmin bukan tanpa alasan. Menurut dia, kontribusi dari Pembentukan Modal Tetap Bruto dalam bentuk investasi mampu berkontribusi lebih menggenjot pertumbuhan di sisa tahun ini. Sebab, realiasi beberapa mega proyek investasi ada kemungkinan terjadi pada tahun ini.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

"Terutama, investasi di listrik yang 35 ribu megawatt itu sebagian sudah financial proses. Kemudian, ada juga yang financial closing pada tahun ini. Itu mestinya sudah mulai dia (ada dampaknya)," kata dia.

Mantan Direktur Jenderal Pajak itu mengakui, pemotongan anggaran yang dilakukan Menkeu Sri Mulyani, akan berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Namun, selama komponen investasi mampu berkinerja positif, maka tidak akan ada yang perlu dikhawatirkan.

"Tapi kalau semuanya turun (konsumsi masyarakat dan pemerintah, investasi, dan kinerja ekspor impor memburuk), jelas saja ada pengaruhnya ke pertumbuhan," ungkapnya. (asp)

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2022