Lee Jeong Hoon Belajar Lawak dari Cerita Mukidi
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Artis asal Korea Selatan yang sempat tenar dengan grup boyband pada 2013, , ternyata sempat sekilas membaca kisah 'Mukidi'. Tokoh imajiner Mukidi belakangan viral di media sosial karena kisah kehidupan yang kocak.
"Pernah sih (baca Mukidi), joke-joke (lelucon) gitu Indonesia banget. Jadi dari situ saya belajar (lawakan) Indonesia. Lumayan bagus, lucu-lucu," kata Lee kepada VIVA.co.id, saat ditemui saat peluncuran smartphone lokal HiCore di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis 1 September 2016.
Lee memang sempat tenar dengan band Blitz di Tanah Air bebera[a tahun lalu. Tapi belakangan, sejak Lee dan Blitz bubar, dia mulai memasuki dunia lawak dengan terus giat belajar bahasa Indonesia.
"Kadang garing juga (lawakan saya). Namamya usaha, tidak masalah," kata dia.
Dengan teknologi yang ada, Lee mengaku lebih banyak belajar lewat joke-joke dari internet dan media sosial.
Diberitakan sebelumnya, sosok imajiner ternyata ditulis oleh seorang pensiunan perusahaan obat, Soetantyo Moechlas, yang berusia 62 tahun. Banyolan Soetantyo tentang kehidupan Mukidi ini ternyata telah ia tulis sejak 1990-an.
Soetantyo mengaku mendapat tawaran agar cerita 'konyol' Mukidi dibukukan. Salah satu penerbit besar yang menawarkan adalah Gramedia. Tapi, Soetantyo malah menolak. Dia meminta sebelum diterbitkan, cerita Mukidi terlebih dahulu diperbaiki tata bahasanya olehnya.
Demam Mukidi juga melanda dunia maya. Pencarian tentang Mukidi sempat menembus peringkat dua dalam tren pencarian di Google. Pencarian Mukidi menempel ketat pencarian tentang hasil undian Liga Champion 2016.
Sementara itu, salah seorang sosiolog Universitas Airlangga Surabaya, Bagong Suyanto, mengatakan humor Mukidi disukai dan cepat menjadi viral lantaran bisa menjadi wadah masyarakat untuk 'lari' sejenak dari tekanan kehidupan.