Koordinasi Penanganan Kabut Asap Harus Disempurnakan
- ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
VIVA.co.id – Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) menegaskan bahwa koordinasi penanganan asap kebakaran hutan belum memuaskan. Untuk itu penyempurnaan koordinasi dalam hal itu harus segera ditingkatkan kualitasnya.
“Artinya koordinasi harus disempurnakan,” kata Akom di DPR RI, Selasa 30 Agustus 2016.
Berulangnya kemunculan asap akibat kebakaran hutan/lahan di republik ini, lanjut Akom, hanya bisa diselesaikan dengan satu hal teresebut. Tanpa hal tersebut, Akom pesimis asap kebakaran hutan/lahan akan benar-benar hilang sepanjang tahun dari republik ini.
“Ini hanya bisa selesai kalau koordinasi antar intansi terkait bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Akom juga mendesak agar sanksi tegas harus benar-benar diterima oleh para pembakar hutan/lahan. Sebab, tanpa sanksi yang berat tentu para pembakar berpeluang mengulangi perbuatannya lagi.
“Beri tindakan kepada badan atau perorangan yang melakuan pembakaran, kalau tidak yang bersangkutan akan melakukan kembali kesalahannya,” katanya.
Dalam siaran persnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa kebakaran hutan ribuan hektar di Sumatera Utara sedang berlangsung.
“Kebakaran hutan dan lahan masih berlangsung di kawasan hutan Pusuk Buhit Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara pada hari ini. Diperkirakan kebakaran menjangkau 2.400 hektar dan api masih melebar,” kata Sutopo, Senin, 29 Agustus.
Padahal, lanjut Sutopo, kobaran api pernah terjadi pada beberapa hari sebelumnya. Wilayah ini sebelumnya juga pernah terbakar pada bulan Juni hingga 20 Agustus 2016 lalu. Namun api kembali menyala sejak Sabtu (28/8/2016),” kata Sutopo dalam siaran pers itu.
“Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat masih memadamkan api. Saat ini sudah dua orang warga yang ditangani kepolisian karena diduga membakar. Upaya pemadaman dilakukan manual dan mengerahkan mobil pemadam kebakaran. Petugas membuat sekat agar api tidak menyebar ke permukiman di kaki gunung,” katanya. (webtorial)