Tingkatkan Bisnis, Perusahaan FinTech Harus Kerja Sama
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Sebuah survei yang dilakukan oleh Deloitte bekerja sama dengan Asosiasi FinTech Indonesia menunjukkan bahwa inovasi industri sektor keuangan berbasis teknologi, atau yang biasa disebut Financial Technology (FinTech) membutuhkan kolaborasi untuk dapat tumbuh.
Sekretaris Jenderal Asosiasi FinTech Indonesia Karaniya Dharmasaputra mengatakan, 44 persen dari perusahaan FinTech menyebutkan kolaborasi sebagai salah satu hal yang setidaknya menjadi prioritas. Sementara itu, sisanya menyatakan bahwa kolaborasi sebagai hal yang sangat penting.
Menurutnya, lingkungan yang kolaboratif dapat memberikan hasil yang baik dan akan bermanfaat bagi masyarakat FinTech Indonesia yang lebih luas.
"Peningkatan kerja sama dan perluasan hubungan antara perusahaan FinTech di Indonesia adalah salah satu tujuan strategis kami sebagai asosiasi," ujarnya, saat ditemui di ICE BSD Tangerang, Senin 29 Agustus 2016.
Karaniya melanjutkan, dari sebagian besar perusahaan yang disurvei, sebanyak 38 persen menekankan bahwa mereka dapat meningkatkan bisnisnya dengan memanfaatkan perluasan kolaborasi antarpemain FinTech di Indonesia.
Sementara itu, 25 persen dari mereka percaya bahwa hal tersebut akan mengembangkan kemampuan untuk memberdayakan data pasar dan analisis terhadap profil pengguna.
“Sebagai tambahan, hasil penemuan menyatakan banyak dari perusahaan FinTech tersebut menemukan kesulitan untuk memajukan inklusi keuangan dan bahwa lebih dari sebagian besar pasar Indonesia tidak paham, atau salah informasi tentang sistem keuangan," tuturnya.
Karena itu, pihaknya akan terus mendorong kolaborasi dan edukasi, guna membuka jalan untuk menciptakan ekosistem FinTech secara jangka panjang di Indonesia. (asp)