Kucurkan Rp20 Miliar, Danamon Bangkitkan Pasar Tradisional
- VIVA.co.id/Dusep Malik
VIVA.co.id – Berupaya kembalikan fungsi pasar tradisional sebagai pasar rakyat yang bersih hijau dan sehat serta dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah, Yayasan Danamon Peduli kucurkan dana sekitar Rp15 miliar-Rp20 miliar sepanjang 2016.
Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli, Restu Pratiwi, mengatakan dana yang dikeluarkan tersebut merupakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Danamon untuk melakukan perubahan mendasar bagi para pedagang pasar tradisional di delapan wilayah kerja yang ditunjuk.
Menurut Restu, sasaran utama dalam program ini tentunya adalah para pedagang pasar dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Nantinya, dana tersebut akan disalurkan sebagai pendamping dalam meningkatkan kapasitas diri para pedagang khususnya dalam membenahi pembukuan keuangan dan sebagian untuk infrastruktur dasar pasar.
"Kita ingin kapasitas pedagang pasar tradisional meningkat, dana ini akan digunakan untuk mendorong pasar tradisional jadi pasar SNI (Standar Nasional Indonesia). Dengan bisa membenahi pembukuan maka mudah mendapatkan kredit perbankan," ujar dia, di Pasar Pandansari, Balikpapan, Sabtu, 27 Agustus 2016.
Selain itu, Restu menambahkan, dalam program ini Danamon juga ingin mengedukasi kepada masyarakat bahwa pasar tradisional itu adalah pasar yang sangat baik bagi ekonomi daerah. Ini penting dilakukan, karena selama ini masyarakat sudah mulai tinggalkan pasar dan beralih ke mal untuk penuhi kebutuhannya.
"Kita ingin balikkan fungsi pasar sebagai pusat ekonomi dan ruang publik, kami juga ingin menjaga agar pasar tradisional tidak semakin berkurang di Indonesia. Saat ini, jumlahnya ada 4.000 dan terus turun ke depannya karena menjamurnya mal-mal di berbagai daerah," tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, mengatakan program CSR yang dilakukan Danamon sangat membantu pemerintah dalam mendorong kesejahteraan pedagang pasar tradisional. Dirinya mengakui dana pemerintah daerah sangat terbatas saat ini sehingga bantuan dari pihak swasta sangat bermanfaat.
Untuk itu, ke depannya, lanjut Rizal, pihak pemerintah daerah akan mendukung program Danamon dengan mengembangkan infrastruktur pasar Pandansari. Tahun depan diharapkan ada Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp60 miliar untuk bisa membangun kembali Pasar Pandansari.
Kepala Dinas Pasar Balikpapan Herry Misnoto, menambahkan mulai berkurangnya masyarakat yang datang ke pasar tradisional tentunya sangat wajar terjadi, mengingat perilaku pedagang pasar saat ini belum memiliki kesadaran antara Hak dan Kewajibannya.
Hal itu bisa terlihat dari, kebersihan lingkungan pasar tradisional yang kotor dan bau sampah yang bertebaran. Untuk itu dengan adanya program dari Danamon, diharapkan perubahan perilaku pedagang pasar bisa terjadi termasuk pemahaman terhadap pembukuan untuk mempermudah mendapatkan kredit perbankan.