Momen Jelang Kelahiran Buah Hati Pertama Chua Kotak
- VIVA.co.id/Bimo Aria Fundrika
VIVA.co.id – Pernah sempat mengalami keguguran, dan juga hamil anggur, Swasti Sabdastantri atau yang lebih dikenal Chua ‘Kotak’, akhirnya dikarunia seorang bayi berjenis kelamin laki-laki yang lahir pada Kamis, 25 Agustus 2016 lalu di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Pada proses kelahirannya, bayi yang diberi nama Raja Sabda Sakha Putra Firmansyah ini dilahirkan secara caesar. Bayi yang lahir pada pukul 6.42 WIB ini memiliki berat 3.46 kilogram dan panjang 51 sentimeter.
Chua sendiri mengaku tidak mempermasalahkan mengenai proses melahirkan secara caesar, karena baik normal maupun caesar baginya sama saja. Hal yang terpenting adalah sang buah hati lahir dengan selamat.
“Yang penting saya sudah berusaha dan jalannya sudah caesar kan. Yang penting parenting kepada anak. Kalau kita bisa ngajarin anak dengan baik, mudah mudahan ke depannya baik. Bukan soal lahir normal atau caesar," kata bassist band Kotak itu saat menggelar konferensi pers di Rumah Sakit Pondok Indah, Sabtu, 27 Agustus 2016.
Ia juga mengungkapkan alasannya kenapa akhirnya memilih proses caesar. "Semua wanita ingin (melahirkan secara) normal, tapi sudah 41 weeks belum muncul tanda kontraksi, belum ngunci kepalanya ada di bawah, dan ketubannya sudah tipis, dokter menyarankan untuk caesar,” ujar Chua.
Pada saat operasi, menurutnya, justru sang suamilah yang lebih tegang menanti proses kelahiran anak pertamanya tersebut. "Yang was-was tapi suami, kalau aku enggak tahu kenapa malah menuju ruang operasi malah ketawa, tapi dia tangannya dingin,” ucap wanita berusia 28 tahun itu.
Meski sempat menyanggah bahwa dirinya tegang, suami Chua, Firman akhirnya mengaku bahwa ia sedikit panik saat menemani proses kelahiran sang istri. "Wajar karena harus masuk ke ruang operasi ini momen pertama, jadi wajar agak panik. Tapi setelah pas operasi itu alhamdulillah berani nemenin sampai baby diangkat,” kata Firman yang turut hadir mendampingi sang istri.
Menurut Firman, dokter yang membantu proses kelahiran juga sangat kooperatif. Ia sempat diminta untuk ikut mengangkat bayi saat diambil dari dalam perut. Namun, ia mengaku masih belum berani melakukannya.
"Dokter juga orangnya enak, Dia bilang, ‘Mau ikut angkat atau enggak'. Kalau angkat saya masih belum berani sih, jadi saya menemani dan melihat saja,” ujar Firman.
Selain itu ada satu momen yang cukup mengharukan sebelum Chua masuk ke ruang operasi. Diceritakan oleh Chua, bahwa keduanya sebelumnya sempat salat subuh berjemaah terlebih dahulu.
"Enggak ada doa khusus, cuma mau (salat) subuh bareng biar dilancarkan, "kata Chua.