Berburu Perhiasan di Pameran Mutumanikam Nusantara
- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA.co.id – Agustus tampaknya akan menjadi bulan istimewa bagi para kaum hawa. Bagaimana tidak, selain pameran batik yang digelar di Cendrawasih Hall Jakarta Convention Center (JCC), digelar pula pameran perhiasan Mutumanikam Nusantara Indonesia yang ke-10.
Tujuan digelarnya pameran perhiasan ini adalah untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan mengangkat kehidupan ekonomi pengrajin perhiasan kecil di daerah seluruh Nusantara, sekaligus melestarikan budaya pembuatan kriya perhiasan Nusantara.
Selama sepuluh tahun terakhir, perhiasan etnik semakin dicintai wanita, karena dapat dipadukan dengan pakaian daerah bahkan pakaian sehari-hari. Hal ini tak jauh dari manfaat yang terlihat dari kegiatan Mutumanikam Nusantara Indonesia (MMNI).
Pameran ini sendiri diselenggarakan mulai tanggal 25 hingga 28 Agustus 2016 di Hall A JCC, dan diisi dengan berbagai kegiatan seperti penjualan kriya perhiasan hasil karya pengrajin nusantara, serta kegiatan seperti kontes desain perhiasan kategori modern, kontemporer dan tradisional, serta fashion jewellery show.
"Melalui kontes desain perhiasan ini, MMNI telah ikut aktif dalam memperbaiki kelemahan industri Kerajinan perhiasan nasional dalam memenuhi selera pasar," kata Herawatie Wirajuda, Ketua Pengurus Mutumanikam Nusantara Indonesia, saat ditemui belum lama ini.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dengan desain yang lebih baik, maka potensi industri perhiasan nasional akan dapat berkembang dengan lebih baik lagi, sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan perajin secara optimal.
Pameran tahun ini diikuti oleh 110 peserta yang berasal dari berbagai daerah, yaitu Jambi, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Badung (Bali), Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat yang semuanya tergabung dalam Dekranasda ataupun Disperindag daerah. Perhiasan yang dijual di pameran ini cukup beragam, mulai dari berbahan emas, perak, berbagai macam batu mulia, dari kalung, cincin, gelang hingga bros.