Desainer Selandia Baru Pamerkan Burkini, Abaikan Kontroversi
- REUTERS
VIVA.co.id – Desainer pakaian renang asal Selandia Baru, Carena West mengabaikan kontroversi yang terjadi saat ini mengenai pakaian renang yang menutup seluruh tubuh atau dikenal dengan nama burkini. Dia justru memamerkan desain burkini bermotif dalam gelaran New Zealand Fashion Week pada Kamis, 25 Agustus 2016. Â
Pakaian renang menutup tubuh tersebut dirancang dalam motif monokrom. Dia menuturkan bahwa wanita berhak memilih pakaian apa yang ingin dikenakan, seperti halnya ketika memilih mengenakan bikini atau burkini saat berada di pantai atau kolam renang. Â
"Hanya karena seseorang ingin atau harus menutupi tubuh mereka, itu bukan berarti mereka tidak dapat melakukannya sedikit kreativitas," kata dia, seperti dilansir dari Stuff.
Selain burkini, Carena juga menampilkan bikini two pieces model tradisional, bikini one piece bahan beludru dan sejumlah high-waisted, hingga desain yang terinspirasi retro. Dan mengingat bahwa burkini baru-baru ini menjadi kontroversi, karena dilarang dikenakan di pantai sejumlah kota di Prancis, Carena mengatakan bahwa hal itu melanggar hak asasi manusia.
"Larangan yang diberlakukan telah mengambil kebebasan memilih dan hak asasi manusia, dengan tidak mengizinkan orang memilih apa yang ingin mereka pakai," ujar Carena.
Adapun larangan bagi wanita mengenakan burkini di pantai Prancis diberlakukan tidak lama setelah serangan teroris yang terjadi di negara itu. Sementara beberapa kelompok hak asasi manusia menantang pengadilan Prancis memikirkan kembali keputusan kontroversial tersebut, setelah tersebar foto seorang wanita Muslim dipaksa polisi setempat untuk menanggalkan burkininya saat liburan di pantai.
"New Zealand adalah negara multibudaya. Dengan keluarga saya yang tinggal di Timur Tengah, saya telah belajar banyak tentang apa artinya berpenampilan modis, namun tetap nyaman," ujar dia.
(ren)